Mp3

Jumat, 29 April 2016

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK "AKUNTANSI MANAJEMEN"

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK





PROGRAM D3 AKUNTANSI KELAS 2E-REGULAR
1.       EPI MARLINA  ( 14030177)
2.       LAELATUL APIYAH (14030154)
3.       SAIDAH ( 14030148)



POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
Jln. Mataram No.9 Pesurungan Lor Tegal
Telp.(0283)352000
KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang  berjudul “Manajemen Proyek “. Dan pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen, Bapak Bahri Kamal,, dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
“TAK ADA GADING YANG TAK RETAK”, sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis  sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan makalah ini.  Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembaca.

                                                                                              
                                                                                                            Penulis

                                                                                                Tegal,










BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen proyek itu suatu displin ilmu pada era tahun 1950an, Amerika bangsa yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari ilmu manajemen proyek, dan namanyapun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”. Perlu diingat bahwa mempelajari manajemen proyek itu tidak terlalu sulit, karena didalamnya terdapat hal hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya ditambah sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan proyek itu usaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhit pada suatu kejadian, yang mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir tujuan adanya proyek adalah untuk memuaskan pelanggan.
“Maksudnya begini ketika ada perusahaan besar maupun kecil memanajemen proyek, yang terpenting adalah waktu yang tepat dalam membuat dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan laporan dalam penyampaian produk atas hasil dari proyek yang dijalankan.”
Lalau bagimana kita mengetahui bahwa itu adalah “proyek”? diperlukan beberapa ciri ciri/ karakteristik dari proyek,yaitu: ada sasaran /tujuan,memiliki rentang waktu/deadline,waktu biaya dan syarat kerja yang lengkap,berurutan dari a hingga z,terkadang merupakan sesuatu event/kejadian yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

A.        Latar Belakang
Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan Suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas.

Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen Proyek berbeda dengan manajemen klaisik yang berhasil menggelola  kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa prilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.

B.        Rumusan Masalah
Pengertian manajemen proyek, pengertian manajer proyek dan tugasnya, landasan teori, ruang lingkup manajemen , timbulnya suatu proyek & manajemen proyek, macam-macam proyek & hambatan-hambatan proyek.

C.       Tujuan Penulisan
o   Untuk  menambah pengetahuan tentang segala aspek kegiatan dari manajemen proyek  dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua para pembaca.
o   Untuk mengetahui dan memahami pengertian pengertian manajemen,manajemen proyek,dan manejer proyek.






BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian manajemen
Manajemen proyek terdiri dari dua kata : manajemen dan proyek.manajemen merupakan pengkoordinasian aktivitas kerja beberapa orang sehingga ker1a bisa diselesaikan secara efektif dan efisien
Pengertian proyek menurut A Guide to the project management body  of knowledge ( 2004 p5)
Proyek adalah usaha sementara yang dikerjakan untuk membuat produk dan layanan yang unik.
Proyek memiliki karakteristik yaitu:
1.         Temporary
2.         Hasil dari produk layanan yang unik
3.         Pengembangan yang progesif
Pengertian manajemen proyek
Menurut A Guide to the project management body  of knowledge  (2004 p8) merupakan aplikasi dari ilmu pengetahun skill,tools dan teknik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampui kebutuhan dan harapan dar5 sebuah  proyrek. 
Area  pengetahuan Manajemen Ruang Lingkup proyek  
Manajemen Ruang Lingkup proyek  
Menurut A Guide to the project management body  of knowledge  (2004 P103) Manajemen Ruang Lingkup proyek meliputi permintaan proses  yang termasuk dalam segala kegiatan kerja dan hanya kegiatan yang diperlukan agar proyek berjalan dengan sukses. Manajemen Ruang Lingkup  merupakan hal yang paling utama dalam hal mendenifisikan atau mengontrol apa saja yang terlibat dalm proyek.

Proses utama yang terlibat didalam Manajemen Ruang Lingkup proyek :
1.            Scope planning
Membuat rencana manajemen ruang lingkup proyek didokumentasikan mengenai bagaimana ruang lingkup didenifisikan
2.            Scope definition
Mengembangkan secara detail ruang lingkup proyek yang didasarkan pada keputusan proyek
3.            Create WBS (Work Breakdown Structure)
         Mengelompokan pekerjaan kedalam yang lebih kecil,lebih mengatur setiap komponen pekerjaan.
Menurut santoso pemecahan pekerjaan  terbesar menjadi elemen elemen pekerjaan yang lebih kecil sering di sebut work breakdown structure WBS. Pemecahan ini akan memudahkan pembuatan  jadwal proyek estimasi ongkos serta menentukan siapa yang harus bertanggung jaHubungan Manajemen Proyek dengan Disiplin Ilmu Lain

·   Sebagian besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik atau hampir unik untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur kritis dan struktur kerja rincian). Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan disiplin manajemen yang lain nya.
·    Manajemen umum meliputi perencanaan, pengorganisasian, staf, melaksanakan, dan mengendalikan operasi perusahaan berlangsung. Manajemen umum juga termasuk mendukung disiplin ilmu seperti pemrograman computer, hukum, statistic dan teori probabilitas,logistic dan personel. PMBOK ini tumpang tindih manajemen umum di banyak daerah- prilaku organisasi, peramalan keuangan, dan teknik perencanaan.



BAB III
PEMBAHASAN

A.          PENGERTIAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK
Pengertian manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.

Manajemen Proyek
Definisi dari manajemen proyek yaitu penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan ketrampilan,cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja,waktu,mutu dan keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek,perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek yaitu biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan sistem informasi.
Ada tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
Ada tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
1.       Perencanaan
Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang.Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu,mutu,biaya dan keselamatan kerja.Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan,rekayasa nilai,perencanaan area manajemen proyek (biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan system informasi).
2.       Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,tenaga kerja,peralatan,material),durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya.Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek.Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek,yaitu Kurva S (hanumm Curve),Barchart,Penjadwalan Linear (diagram Vektor),Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan.Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula,maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
3.       Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek.Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek.Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya,waktu,mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur.Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan,pemeriksaan,koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.

Manajer proyek dan tugasnya
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan  pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.

Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab terbesar atas pelaksanaan proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan proyek dari awal sampai selesai.

Hal-hal yang perlu dilakukan seorang manajer proyek adalah :
a.              Manajer proyek harus mendefinisikan proyek, membreakdown proyek menjadi serangkaian tugas(tasks) yang mudah dikelola, memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan, dan membentuk tim kerja untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
b.             Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan memitivasi anggota tim kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
c.              Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang perkembangan pelaksanaan proyek secara periodik.
d.             Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan dampak terhadap penyelesaian proyek.
e.              Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan, karena tidak ada proyek yang 100% berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Berkaitan dengan tugas-tugas seorang manajer, maka area kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah: kepemimpinan, manajemen orang (konsumen, suplier, manajer dan kolega), komunikasi , negosiasi, perencanaan, manajemen kontrak, pemecahan masalah dan berpikir kreatif). Banyak kesalahan terjadi dalam mengelola sebuah proyek yang menyebabkan sering menjadi hambatan.

Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu :
a.              Mendefinisikan aktivitas proyek
Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
b.             Urutan aktivitas proyek
Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek.
c.              Estimasi aktivitas sumber daya proyek
Estimasi aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.

d.             Estimasi durasi kegiatan proyek
Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
e.              Membuat jadwal proyek
Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untu menggambarkan secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan.
f.              Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek
Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak.

B.                 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PROYEK
Ruang lingkup  adalah semua pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan produk. Manajemen ruang lingkup terjadi atau diperlukan pada tahap inisiasi, perencanaan dan pengendalian. Proses utama proyek yang termasuk dalam manajemen ruang lingkup meliputi:
a.              Initiation.
Termasuk dalam proses ini adalah komitmen organisasi pada awal proyek atau kelanjutan fase berikutnya dari sebuah proyek. Output dari proses initiation ini adalah project charter (diagram proyek), dimana berupa dokumen formal yang menunjukkan eksistensi dan memberikan overview menyeluruh dari proyek.
b.             Perencanaan ruang lingkup/Planning.
Peran WBS paling banyak pada tahap ini, yaitu:
1.    Perencanaan Lingkup : Proses perencanaan lingkup tentang bagaimana WBS akan dibuat dan didefinisikan.
2.    Pendefinisian lingkup : mendekomposisikan proyek utama menjadi aktivitas-aktivitas lebih kecil yang deliverable dan komponen yang manageble. Tim proyek membuat Work Breakdown Structure (WBS) dalam peroses ini.
3.    Definisi Aktifitas : WBS adalah sumber input pada proses ini dan menjadi komponen kunci atas perencanaan proyek
4.    Perkiraan Biaya : WBS sebagai input pada proses ini.
5.    Perencanaan biaya : WBS sebagai input pada proses ini dan WBS mengidentifikasi project deliverables dengan biaya yang dialokasikan.
6.    Perencanaan Sumber Daya Manusia : WBS adalah sumber input pada proses ini dan menjadi kunci utama perencanaan proyek.
7.    Identifikasi risiko : WBS mengidentifikasi project deliverables yang harus dievaluasi atas kejadian risiko
8.    Perencanaan Mitigasi Risiko : WBS dapat diupdate untuk dimasukkan  pekerjaan dan deliverables yang diperlukan dalam rangka manajemen risiko
9.    Rencana Perolehan dan Pengadaan : WBS adalah input atas proses ini.
c)       Monitoring and Controlling/ pengendalian
1.    Verifikasi Lingkup : WBS memfasilitasi proses penerimaan secara resmi atas deliverable yang telah selesai
2.    Kendali lingkup : WBS adalah sumber input pada proses ini, yang menjadi komponen utama dalam perencanaan proyek.
3.    Penting untuk melakukan adjusment atas WBS jika ada perubahan lingkup proyek sedemikian perubahan yang akan datang akan berdasarkan atas update yang disetujui berdasarkan project baseline. WBS meningkatkan kemampuan project manager untuk menilai dampak atas perubahan lingkup.
4.    Kendali biaya : Pembuatan WBS menunjukkan titik terbaik dalam hierarki atas deliverables dimana implementasi kendali biaya.

Tahap-tahap perencanaan proyek
Setelah kontrak ditanda tangani, maka perusahaan harus memberi wewenang untuk melakukan perencanaan sebagai berikut:
1.            Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan kebutuhannya. Dalam hal ini perlu dilakukan hasil akhir proyek, waktu, biaya, dan performansi (catatn outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu tertentu) yang ditargetkan.
2.            Pekerjaan pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek harus diuraikan dan didaftar.
3.            Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen-departemen yang ada, subkontraktor yang diperlukan dan manajer-manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pekerjaan yang ada.
4.            Jadwal untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat yang memperlihatkan waktu tiap aktivitas dan batas selesai.
5.            Ramalan mengenai waktu, biaya dan performansi penyelesaian.

TIMBULNYA SUATU PROYEK
Timbulnya suatu proyek dapat berasal dari hal berikut:
1.      Rencana pemerintah
Tujuannya dititikberatkan pada kepentingan umum dan masyarakat, contohnya proyek pembangunan prasarana seperti jalan, jembatan, saluran irigasi, bendungan, lapangan terbang dan lain-lain.
2.      Permintaan pasar
Hal ini terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan kenaikan suatu macam produk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi dengan jalan membangun sarana produksi baru.
3.      Dari dalam perusahaan yang bersangkutan
Hal ini dimulai dengan adanya desakan keperluan dan setelah dikaji dari segala aspek menghasilkan keputusan untuk merealisasikannya menjadi proyek. Misalnya proyek yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan memperbarui perangkat dan system kerja lama agar lebih mampu bersaing.
4.      Dari Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Dari kegiatan tersebut dihasilkan produk baru yang diperkirakan akan banyak manfaat dan peminatnya, sehingga mendorong dibangunnya fasilitas produksi. Misalnya, komoditi obat-obatan dan bahan kimia yang lain






D.           PROSES MANAJEMEN PROYEK
1.             Project  Initiation
Project Initiation (project initiation) adalah tahap awal (pertama kalinya) suatu proyek dimulai. Dalam artian memberikan gambaran global suatu proyek dalam bentuk defenisi proyek yang berisi ruang lingkup proyek, tujuan proyek, waktu pengerjaan proyek, biaya proyek dan informasi umum lainnya.
Tujuan project initiation
a.         Menentukan tujuan proyek secara rinci
b.        Mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan ( critical success factor ) untuk pelaksanaan proyek.
c.         Menentukan ruang lingkup proyek, jadwal proyek, kebutuhan sumber daya proyek secara garis besar, asumsi proyek, serta batasan-batasan proyek sebagai acuan dalam membuat perencanaan manajemen proyek (project management plan)
d.        Menentukan kriteria keberhasilan proyek
Mekanisme Project Initiation
a.         Pemilik proyek (project owner) memberi penugasan (assigment) kepada manajer proyek (project manager) dan tim proyek (project team).
b.        Manajer proyek dan tim proyek secara bersama-sama membuat defenisi proyek (project defenition) dan disetujui oleh pemilik proyek.
c.         Defenisi proyek yang telah dibuat, selanjutnya akan dijadikan sebagai acuan atau landasan dalam pembuatan perencanaan manajemen proyek (project management plan).

2.             Project Planning
Perencanaan proyek secara umum berisi: tujuan & ruang lingkup proyek (scope manajemen), waktu pengerjaan atau jadwal proyek (time management), rencana anggaran biaya proyek (cost management), kualitas proyek (quality management), sumber daya proyek (resource management), manajemen risiko (risk management), perencanaan komunikasi (communication management), pengadaan (procurement management), serta integrasi (integration management).
Tujuan Project Planning
a.         Mendefenisikan ruang lingkup proyek.Membuat detail jadwal pelaksanaan proyek.Menentukan alokasi dana yang dibutuhkanproyek.Menetapkan prosedur dan mekanismepengontrolan proyek.
b.        Menentukan kualifikasi, peran dan tanggung jawab,serta jumlah personil yang dibutuhkan untukmelaksanakan proyek.Mengidentifikasi risiko-risiko proyek danmenentukan tindakan penanggulangannya. (projectrisk management)Membuat perencanaan komunikasi selamapelaksanaan proyek (communication management).Menentukan dan menyetujui project baseline yangakan menjadi acuan untuk mengukur kinerja proyek.

Mekanisme Project Planning
a.         Manajer proyek bersama-sama dengan tim proyekmempelajari kembali defenisi proyek.
b.        Membuat perencanaan manajemen proyek (projectmanagement plan) berdasarkan defenisi proyekyang telah dibuat.
c.         Persetujuan dari pemilik proyek, bahwa projectmanageme

3.             Project Execution
Project execution adalah tindak lanjut dari apa yang telah dituangkan dalam project management plan.
Tujuan Project Execution
a.         Merealisasikan perencanaan proyek dan tertuang dalam perencanaan manajemen proyek (project management plan).
b.        Mengoordinasikan kinerja tim proyek dan juga mengoptimalkannya, serta pemanfaatan sumber daya non-personil. Merealisasikan perubahan perencanaan proyek yang telah disetujui.
Mekanisme Project Execution
a.         Manajer proyek dan tim proyek membentuk kerjasama tim selama proyek berlangsung, atau sering disebut dengan pembentukan team building. Manajer proyek dan tim proyek melaksanakan semua tugas yang sudah tertuang di dalam project management plan. Membuat laporan pelaksanaan proyek.
b.        Mendapatkan persetujuan atau approval untuk setiap fase pekerjaan atau deliverable proyek yang telah diselesaikan.

4.             Project Controlling
Project controlling adalah pengontrolan terhadap kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek. Mengontrol apakah langkah demi langkah dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sudah sesuai dengan yang telah ditentukan seperti pada project management plan yang telah dibuat.  Juga mengecek apakah kegiatan proyek yang dilaksanakan sudah sesuai dengan estimasi dan rencana awal, serta sesuai dengan target atau belum. Bila belum action atau tindakan apa yang harus dilakukan agar tujuan proyek bisa terpenuhi.

Tujuan Project Controlling
a.         Memastikan pencapaian tujuan proyek apakah sesuai dengan target yang telah ditentukan.
b.        Mengontrol pelaksanaan proyek agar sesuai dengan estimasi dan rencana awal
c.         Dengan melakukan kontrol diharapkan adanya masukan apakah project management plan perlu di- update   atau tidak.
Mekanisme project controlling
a.         Kontrol terhadap waktu, cakupan dan mutu.
b.        Kontrol terhadap biaya
c.         Membuat laporan tentang kemajuan proyek
d.        Jika diperlukan adakan perubahan rencana.

5.             Project closure
Project Closure merupakan akhir dari serangkaian kegiatan proyek. Pada intinya tahapan penutupan proyek (project closure) adalah memberikan laporan tentang hasil-hasil-hasil apa saja yang diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas proyek yang telah dilaksanakan yang dituangkan dalam bentuk dokumen laporan.
Tujuan Project Closure
a.         Secara formal mengakhiri proyek dengan semua pihak yang terlibat di dalam suatu proyek.
b.        Mengakhiri penugasan anggota tim proyek.



Mekanisme Project Closure
a.         Manajer proyek melakukan serah terima hasil pekerjaan berupa: laporan pelaksanaan pekerjaan, laporan penyelesaian pekerjaan, BA penyelesaian pekerjaan, BA serah terima pekerjaan.
b.        Pembubaran tim proyek

E.            MACAM-MACAM PROYEK
Dilihat dari komponen kegiatannya, proyek dapat dibedakan menjadi :
1.       Proyek Engineering-Konstruksi Definisi
Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan konstruksi. Proyek seperti ini contohnya pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, fasilitas industri dan lain-lain.
2.       Proyek Engineering-Manufaktur
Proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Jadi produk tersebut adalah hasil usaha kegiatan proyek. Kegiatan utamanya meliputi desain engineering, pengembangan produk (product development), manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan. Contohnya seperti pembuatan generator listrik, mesin pabrik, kendaraan. Bila kegiatan manufaktur dilakukan berulang-ulang, rutin dan menghasilkan produk yang sama dengan terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai proyek
3.       Proyek Penelitian dan Pengembangan
Proyek ini bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam mengejar proses akhir, proyek ini seringkali menempuh proses yang berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya. Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk. Contoh : Proyek membuat robot yang difungsikan untuk membantu pekerjaan rumah tangga, penelitian mengenai ditemukannya bibit unggul dari suatu tanaman.
4.       Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek ini sering muncul dalam perusahaan maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa : perusahaan merancang reorganisasi, ,perancangan struktur organisasi, merancang sistem informasi manajemen, meliputi perangkat lunak ataupun perangkat keras, merancang program efisiensi dan penghematan, serta melakukan diversifikasi, penggabungan dan pengambil alihan.


5.       Proyek kapital
Kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah. Proyek ini biasanya berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah, pembelian materiil, pembelian peralatan, pemasangan fasilitas, desain mesin dan konstruksi guna pembangunan instalasi pabrik/gedung baru.

Pada kenyataan yang sesungguhnya tidak mudah memilah-milah macam proyek berdasarkan criteria diatas karena seringkali satu proyek mengandung macam-macam komponen kegiatan dengan bobot(harga, atau jam, orang) yang tidak jauh berbeda. Sebagai contoh, proyek instalasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dari segi pembangunannya dapat digolongkan sebagai proyek engineering-konstruksi. Namun bila dilihat komponen utamanya seperti ketel uap, generator listrik, turbin uap, dan peralatan lainnya yang semuanya melibatkan engineering-manufaktur, maka secara keseluruhan kegiatan manufaktur akan memiliki bobot(biaya) tidak jauh berbeda dari kegiatan konstruksi, bahkan mungkin lebih. Atas dasar itulah pengelompokan seperti diatas tidak boleh diartikan secara sempit karena memang tidak terdapat batas yang jelas, tetapi hendaknya dilihat dari komponen kegiatan yang diperkkirakan memiliki bobot terbesar.

F.     Kunci sukses keseluruhan proyek :
1.       Project Integration Management yang baik.
Manajer proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung.
Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
Manajemen integrasi proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak.
Manajemen integrasi proyek: termasuk Interface.
Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek.
2.      Kerangka kerja integrasi manajemen proyek, pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek.
Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentuk proposal.
Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalam manajemen proyek.
Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan pengetahuuan, ketrampilan, sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup pengetahuan tentang manajemen proyek (project management knowledge) meliputi:
3.      Analisis Stakeholder dan contohnya.
Dokumen stakeholder analisis merupakan dokumen yang penting (dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan dengan:
a.    Nama dan organisasi stakeholder.
b.   Peranannya dalam proyek.
c.    Fakta-fakta unik mengenai stakeholder.
d.   Level keterlibatannya, dan.
e.    Ketertarikannya akan proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholder
4. Alat dan teknik eksekusi proyek.
a.    Metodologi manajemen proyek.
b.   Manajemen proyek sistem informasi.
5. Change Control System dan Change Control Boards (CCBs).
Sistem kontrol perubahan:
a.    Proses yang terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen proyek dan pekerjaannya dapat diubah.
b.   Menggambarkan orang yang berwenang untuk membuat perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan tersebut.
c.    Seringkali melibatkan Change Control Board (CCBs),  manajemen konfigurasi dan proses untuk mengkomunikasikannya.

G.             FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROYEK

1.               Misi Proyek
Berupa penentuan tujuan utama proyek dan menentukan arahan serta aturan umum yang akan digunakan dalam operasionalisasi proyek.
Tujuan :
Memberikan penjelasan kepada seluruh tim anggota proyek yang terlibat dalam operasional proyek

2.         Dukungan Top Manajemen
Berupa kesediaan untuk menyediakan sumber daya dan wewenang demi kesuksesan proyek, karena top manajemen berperan sebagai tutor dan fasilitator dalam mengimplementasikan rencana terhadap tujuan organisasi
Tujuan
Top manajemen mempunyai komitmen terhadap kesuksesan proyek




3.         Rencana Proyek
Penjadwalan dan rencana kerja yang berupa uraian rincian tentang spesifikasi keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan serta rencana kerja rinci dari tahap ke tahap dalam operasional proyek


Tujuan
-          Untuk menjamin  proyek dapat terlaksana dengan efektif
-          Sebagai alat ukur kemajuan oparionalisasi proyek
-          Untuk mengetahui unsur kelayakan secara teknis maupun ekonomis

4.   Konsultasi dengan pelanggan
Memberikan gambaran hasil yang dibutuhkan oleh pelanggan yang akan menjadi pemakai hasil proyek
Tujuan
Untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan proyek

5.   Pelaksana
Merupakan suatu peran yang menentukan keberhasilan suatu proyek
Tujuan
Untuk melakukan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja sesuai dengan keterampilan pelaksanaan proyek

6.   Tugas-tugas teknis
Ketersediaan peralatan, teknologi, dan keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek
Tujuan
-          Menyediakan tenaga operasionalisasi proyek sesuai dengan kebutuhan
-          Memanfaatkan peralatan teknologi dan keterampilan dalam menjalankan pekerjaan

7.   Kepercayaan Pelanggan
Merupakan kesediaan menerima terhadap hasil kerja proyek
Tujuan
-          pelanggan akan menerima hasil pekerjaan proyek
-          menjaga tingkat intensitas hubungan pelaksana proyek dengan pemakai

8.Pengawasan dan umpan balik
Merupakan pengawasan menyeluruh terhadap seluruh aktifitas disetiap tahapan proyek dalam operasionalisasi proyek
Tujuan
-          Sebagai pembanding antara realisasi dengan rencana
-          Pemimpin proyek agar memiliki kemampuan untuk mengantisipasi masalah
-          Untuk menjaga penilaian pelaksanaan dan memastikan tidak ada satupun pekerjaan yang tertinggal

9.      Komunikasi
Interaksi informasi dan data terkini untuk seluruh pelaku dalam operasional proyek
Tujuan
-          Untuk memfasilitasi masing-masing variabel  penentu kesuksesan proyek
-          Untuk memberikan informasi yang terbaru antara pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek

10.  Pemecahan Masalah
Kemampuan untuk menangani keadaan kritis yang tidak diharapkan
Tujuan
-          Agar mampu mengendalikan jika terjadi penyimpangan dan yang direncanakan
-          Perlunya mekanisme pemecahan masalah yang ditetapkan dalam rencana operasional proyek.
-          Untuk mempermudah menejer proyek dalam mengatasi masalah dan mengatasi masalah potensial yang timbul

  
H.      FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PROYEK

1.   Teknologi
Teknologi merupakan bagian dari proyek yang mempunyai dampakbesar pada kesuksesan proyek

Teknologi yang digunakan manajemen atau tim proyek antara lain :
a.       Mengukur kemajuan proyek
b.      Mempunyai ide-ide umum dari teknologi yang dapat mewujudkan sesuatu yang diharapkan
c.       Tidak menjadi halangan ketika langkah dan perkembangannya lambat

2.      Organisasi
Faktor-faktor organisasional yang berdampak pada kelangsungan hidup proyek
Faktor-faktor organisasional yang dimaksud diantaranya adalah :
a.      Internal competition
Untuk memberikan motivasi tim proyek dan juga sumber daya yang berkualitas

b.      Managemen support and the Company’s market strategi
Berperan sebagai penyedia sumber daya, pengarah pelaksanaan proyek dan fasilitator dalam mengimplementasikan tujuan organisasi

3.      Kekuatan-kekuatan Pasar
Persaingan perusahaan di dalam pasar berpengaruh kuat pada kelangsungan proyek baru maupun proyek yang adakan datang

4.      Perencanaan
Merupakan faktor penting dagi kegagalan dan kesuksesan proyek
Kegunaan :
a.       mengurangi resiko dan meningkatkan kualitas
b.      sebagai dasar perencanaan dan pengoranisasian yang lebih efektif dari pengalaman tim proyek

5.      Tim Proyek
Kemampuan tim dalam melaksanakan kinerja dalam sebuah tim yang akan memiliki komitmen dan spesifikasi sesuai dengan persyaratan yang diperlukan proyek
Tujuan :
a.       Memberikan komitmen
b.      Aantusias
c.       Melakukan koordinasi
d.      Menyelesaikan konplik yang timbul

6.   Faktor Ekonomi
Merupakan frekuensi perputaran investasi yang dapat menunjukkan kesusesan dan kegagalan sebuah proyek
Tujuan :
a.       agar proyek mampu mengembalikan invertasi dengan cepat, sedang atau gagal
b.      perusahaan membuat ukuran baku berkaitan dengan kondisi financial (pendapatan)
c.       melakukan evaluasi setiap akhir proyek

7.   Lain-lain
Faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kesuksesan dan kegagalan dalam sebuat proyek
Contoh :
a.       peraturan pemerintah yang baru
b.      masalah-masalah yang berkaitan dengan hak paten kepemilikan
c.       pengaruh lingkungan baru.


I.    METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

Merupakan sebuah model untuk menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan operasionalisasi proyek.
Kesuksesan proyek ini didukung dengan 3 variabel yaitu :

1.                  implementataion process
kesuksesan operasionalisasi proyek diukur dengan menggunakan variabel
-          jadwal
-          anggaran
-          kepuasan pelanggan

2.                  perceived value of project
persepsi manfaat proyek diukur dengan menggunakan variabel
-          pemecahan masalah bagi pelanggan
-          peningkatan pengambilan keputusan
-          pengaruh positif
-          peningkatan aktivitas


3.                  client statisfaction
kepuasan pelangganm diukur dengan variabel
-          pelaksanaan proyek
-          penggunaan oleh pelanggan
-          manfaat pelanggan

J.      LINGKUP DAN TUJUAN PROYEK
Lingkup proyek adalah penentuan batasan-batasan dari pekerjaan pembangunan yang akan diliputi oleh proyek. Tujuan proyek dalam studi kelayakan ini dimaksudkan adalah investasi untuk memperoleh berbagai macam manfaat yang cukup layak kelak dikemudian hari. Manfaat tadi dapat berupa manfaat keuangan (laba) dan manfaat non keuangan (pendayagunaan bahan baku dalam negeri berlimpah dan lain-lain).

1. Aspek Ekonomi
Evaluasi ini mempertimbangkan manfaat pembangunan proyek secara makro. Sumbangan apa yang dapat diberikan dalam pembangunan ekonomi dan daerah sekitarnya dan terhadap negara secara langsung atau tidak langsung seperti kemampuan proyek dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan penghasilan secara nasional, menunjang pendapatan devisa dan merangsang peningkatan standar kehidupan lingkungannya
2. Aspek Keuangan
Sesudah dilakukan penelaahan tentang aspek ekonomi, maka hal berikutnya yang perlu diselidiki yaitu analisa keuang an proyek yang meliputi antara lain :
•    Darimana sumber dana yang akan diperoleh dan persyaratannya
•    Jumlah dana yang diperlukan untuk pengadaan harta tetap dan modal kerja awal
•    Struktur pembiayaan yang paling menguntungkan
•    Pengembalian dan pengembangan dana berdasarkan penghasilan yang akan diperoleh
•    Keuntungan yang akan diperoleh dibandingkan dengan beberapa alternative yang lain
3.Aspek Teknis dan Teknologi
Dalam aspek ini harus dikaji hal-hal yang meliputi type dan fasilitas-fasilitas yang akan didirikan (misalkan pabrik gula, proyek PLTA), kapasitas produksi ekonomi proyek, jenis teknologi yang dipakai, pengalaman kerja yang didapat dari proyek sejenis, peralatan yang dipergunakan, persediaan bahan material setempat dan sumber daya manusia yang tersedia dan siap pakai.
Mesin/peralatan atau bahan baku yang masih perlu diimport memerlukan pemikiran tambahan dari segi prosedur pengadaan barang( pemesanan, pengiriman, proses deklarasi pelabuhan dan lain-lain), sehingga  bahan dan peralatan yang dibutuhkan dapat tiba pada waktunya. Disamping itu lokasi proyek dan letak bangunan pabrik memerlukan saran dan alternative untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat yang optimum dari berbagai macam segi.
4. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek ini membahas apakah jasa pelayanan yang diciptakan atau hasil produksi yang dihasilkan oleh suatu produk akan memenuhi kebutuhan lingkungannya akan jasa dan barang produknya. Faktor-faktor diatas harus memperhitungkan kebutuhan jasa dan barang pada masa silam hingga kini dan permintaan akan jasa dan barang dimasa yang mendatang berdasarkan daya beli yang mampu direalisir oleh perkembangan ekonomi.
Dengan demikian aspek pemasaran dalam studi kelayakan perlu dipertimbangkan dari segi :
Kemudahan dan kemampuan mendapatkan jasa atau barang yang akan dihasilkan oleh proyek apabila telah selesai
Saluran distribusi (transportasi) dari titik penghasil produk sampai ke pihak konsumen
Latihan Personil
Pembangunan dan pengoperasian proyek sukses melibatkan orang-orang yang terampil sehingga diperlukan latihan yang berkesinambungan guna menyiapkan orang-orang yang siap pakai untuk menggarap proyek tersebut dan mengoperasikannya. Perusahaan yang besar dapat mengadakan program latihan ini dalam perusahaannya sendiri dengan cara incompany training/ on the job training atau dikirim ke  lembaga latihan dan pendidikan di luar perusahaan.
Persiapan personil harus sudah dipikirkan untuk tahapan operasional (tenaga manajemen) bilamana proyek sudah selesai dan mulai dioperasikan. Proyek tak dapat beroperasi dengan sukses tanpa dukungan dari tenagan manajemen yang mampu dan terampil, berdedikasi tinggi dan memiliki motivasi kerja yang baik.
5.Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup
Masalah kemungkinan pencemaran lingkungan sebagai akibat didirikannya proyek tersebut harus diteliti dampaknya terhadap masyarakat setempak dan kemungkinan yang terjelek yang akan timbul perlu diperhitungkan seandainya cara penanggulangannya kurang efektif.
Dari hasil pengkajian berbagai macam aspek tersebut di atas mungkin akan didapat kesimpulan hasil dari studi kelayakan proyek sebagai berikut :
Pembangunan proyek dapat dipertanggungjawabkan dan dengan demikian investasi dapat diteruskan
Pembangunan proyek dapat diteruskan apabila persyaratan-persyaratan tertentu dapat dipenuhi.
Proyek secara global tak memberikan manfaat yang cukup, sehingga rencana investasi seyogyanya dibatalkan.
Bilamana hasil dari studi kelayakan merekomendasikan bahwa pembangunan proyek layak untuk diteruskan, maka biasanya ada beberapa usulan sebagai alternative yang dibuat. Dari beberapa alternative  ini akan direkomendasikan yang terbaik dari sekian alternative dengan disertai
K.           MANFAAT DAN HAMBATAN  MANAJEMEN PROYEK
Manfaat Manajemen Proyek
 a)      Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
b)      Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
c)      Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
d)      Mengidentifikasi metode analisa peramalan
e)      Mengukur prestasi terhadap rencana
f)       Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan
g)      Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
h)      Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui
Contoh manajemen proyek adalah: membangun sebuah stadion sepak bola,mengelola penelitian berskala besar,melaksanakan pembedahan transplantasi organ tubuh,memasang lintas produksi,atau berjuang mendapatkan ijazah strata satu di sesuatu perguruan tinggi.
Konsep Manajemen Proyek:
Manajemen proyek ditekamkan pada tiga factor yaitu: manusia,masalah dan proses. Dalam pengerjaan kegiatan proyek faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya factor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan manajemen manusia (a people management capability maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karir, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.
Hambatan Manajemen Proyek
·               komunikasi  yang tidak baik (Poor communication)
·               persetujuan yang tidak jelas (Disagreement)
·               kesalahpahaman (Misunderstandings).
·               suasana yang tidak mendukung (Bad weather)
·               pemogokan kerja (Union strikes)
·               konflik pribadi (Personality conflicts)
·               manajemen yang tidak baik (Poor management)
Manajer proyek yang baik tidak menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan proses dan prosedur standart untuk berusaha mencegah resiko yang mungkin terjadi seperti:
a.     Keterlambatan penyelesaian proyek, pembekakkan anggaran atau keingingan konsumen tidak terpenuhi.
b.    Tidak konsisten antara proses dan prosedur yang digunakan manajer proyek
c.    Proyek tidak bermanfaat dan membuang-buang waktu dan biaya
d.    Tidak sinerginya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proyek.






BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangggih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakatsehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metode serta teknik yang paling baik sehingga penggunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen proyek berbeda dengan manajemen klasik yang berhasil mengelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa perilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.
B.     KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima dihati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.






DAFTAR PUSTAKA

https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-proyek/
http://dinyistyanto.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-proyek.html
http://nurulauliarachman.blogspot.com/2013/10/makalah-menejemen-proyek-resiko.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23459/4/Chapter%20I.pdf
http://fadlysutrisno.wordpress.com/2010/07/20/manajemen-proyek/
http://gioakram13.blogspot.com/2013/06/kegiatan-yang-dilakukan-dalam-manajemen.html
http://adhepy.blogspot.com/2013/10/nama-kurnia-ade-munandar-npm-44112141.html
http://journalofannisya.blogspot.com/2013/10/tugas-manajemen-proyek-dan-resiko.html
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-integrasi manajemen-proyek/
http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-management.html
http://xyz2110.blogspot.com/
http://atamarenaperdana93.blogspot.com/2011/12/manajemen-proyek-dan-resiko.html/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar