MAKALAH
MANAJEMEN PROYEK
PROGRAM D3 AKUNTANSI
KELAS 2E-REGULAR
1.
EPI
MARLINA ( 14030177)
2.
LAELATUL
APIYAH (14030154)
3.
SAIDAH
( 14030148)
POLITEKNIK
HARAPAN BERSAMA TEGAL
Jln.
Mataram No.9 Pesurungan Lor Tegal
Telp.(0283)352000
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Manajemen Proyek “. Dan
pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Manajemen, Bapak Bahri Kamal,, dan teman-teman seperjuangan yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat
disusun dengan baik.
“TAK ADA GADING YANG TAK RETAK”, sebagai sebuah
makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk penulis dan pembaca.
Penulis
Tegal,
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen proyek itu suatu displin ilmu pada era
tahun 1950an, Amerika bangsa yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen
proyek. Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari ilmu manajemen proyek, dan
namanyapun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”. Perlu diingat
bahwa mempelajari manajemen proyek itu tidak terlalu sulit, karena didalamnya
terdapat hal hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya ditambah sedikit
logika dan aturan yang khusus. Sedangkan proyek itu usaha yang harus dilakukan
dari awal hingga akhit pada suatu kejadian, yang mempunyai batasan waktu –
anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir tujuan
adanya proyek adalah untuk memuaskan pelanggan.
“Maksudnya begini ketika ada perusahaan besar maupun
kecil memanajemen proyek, yang terpenting adalah waktu yang tepat dalam membuat
dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan laporan dalam
penyampaian produk atas hasil dari proyek yang dijalankan.”
Lalau bagimana kita mengetahui bahwa itu adalah
“proyek”? diperlukan beberapa ciri ciri/ karakteristik dari proyek,yaitu: ada
sasaran /tujuan,memiliki rentang waktu/deadline,waktu biaya dan syarat kerja
yang lengkap,berurutan dari a hingga z,terkadang merupakan sesuatu
event/kejadian yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
A.
Latar Belakang
Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan
terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan Suatu kegiatan sementara yang
dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan alokasi sumber daya
tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang
kriterianya telah digariskan dengan jelas.
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan
kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam
bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar.
Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metoda
serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya benar-benar
efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain
manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang
sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis
dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen Proyek berbeda dengan
manajemen klaisik yang berhasil menggelola
kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa prilaku proyek yang penuh
dinamika dan adanya perubahan cepat.
B.
Rumusan
Masalah
Pengertian manajemen proyek, pengertian manajer
proyek dan tugasnya, landasan teori, ruang lingkup manajemen , timbulnya suatu
proyek & manajemen proyek, macam-macam proyek & hambatan-hambatan
proyek.
C.
Tujuan
Penulisan
o
Untuk
menambah pengetahuan tentang segala aspek kegiatan dari manajemen
proyek dan diharapkan bermanfaat bagi
kita semua para pembaca.
o
Untuk mengetahui dan memahami pengertian
pengertian manajemen,manajemen proyek,dan manejer proyek.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian manajemen
Manajemen proyek terdiri dari dua kata : manajemen dan
proyek.manajemen merupakan pengkoordinasian aktivitas kerja beberapa orang
sehingga ker1a bisa diselesaikan secara efektif dan efisien
Pengertian proyek menurut A Guide to the project
management body of knowledge ( 2004 p5)
Proyek adalah usaha sementara yang dikerjakan untuk
membuat produk dan layanan yang unik.
Proyek memiliki karakteristik yaitu:
1.
Temporary
2.
Hasil dari produk layanan yang unik
3.
Pengembangan yang progesif
Pengertian manajemen proyek
Menurut A Guide to the project management body of knowledge
(2004 p8) merupakan
aplikasi dari ilmu pengetahun skill,tools dan teknik untuk aktifitas suatu
proyek dengan maksud memenuhi atau melampui kebutuhan dan harapan dar5
sebuah proyrek.
Area pengetahuan Manajemen Ruang Lingkup proyek
Manajemen Ruang Lingkup proyek
Menurut A Guide to the project
management body of knowledge (2004 P103) Manajemen Ruang Lingkup proyek meliputi permintaan
proses yang termasuk dalam segala
kegiatan kerja dan hanya kegiatan yang diperlukan agar proyek berjalan dengan
sukses. Manajemen Ruang Lingkup merupakan hal yang paling utama dalam hal
mendenifisikan atau mengontrol apa saja yang terlibat dalm proyek.
Proses utama yang terlibat didalam Manajemen Ruang Lingkup proyek :
1.
Scope planning
Membuat rencana manajemen ruang lingkup proyek didokumentasikan mengenai bagaimana ruang lingkup
didenifisikan
2.
Scope definition
Mengembangkan secara detail ruang lingkup proyek yang didasarkan pada keputusan proyek
3.
Create WBS (Work Breakdown Structure)
Mengelompokan pekerjaan kedalam yang
lebih kecil,lebih mengatur setiap komponen pekerjaan.
Menurut santoso pemecahan pekerjaan terbesar menjadi elemen elemen pekerjaan yang
lebih kecil sering di sebut work breakdown structure WBS. Pemecahan ini akan
memudahkan pembuatan jadwal proyek
estimasi ongkos serta menentukan siapa yang harus bertanggung jaHubungan
Manajemen Proyek dengan Disiplin Ilmu Lain
· Sebagian besar
pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik atau hampir unik
untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur kritis dan struktur kerja
rincian). Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan disiplin manajemen yang lain
nya.
· Manajemen umum meliputi perencanaan,
pengorganisasian, staf, melaksanakan, dan mengendalikan operasi perusahaan
berlangsung. Manajemen umum juga termasuk mendukung disiplin ilmu seperti
pemrograman computer, hukum, statistic dan teori probabilitas,logistic dan
personel. PMBOK ini tumpang tindih manajemen umum di banyak daerah- prilaku
organisasi, peramalan keuangan, dan teknik perencanaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK
Pengertian
manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana
individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan
aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar
proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi
yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah
berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai
wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa
manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu
sama lainnya.
Manajemen
Proyek
Definisi dari manajemen proyek yaitu penerapan ilmu pengetahuan,keahlian
dan ketrampilan,cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang
optimal dalam hal kinerja,waktu,mutu dan
keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek,perlunya pengelolaan yang
baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan
akhir dari suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area
manajemen proyek yaitu biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko
dan sistem informasi.
Ada
tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
Ada tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
Ada tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang.Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu,mutu,biaya dan keselamatan kerja.Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan,rekayasa nilai,perencanaan area manajemen proyek (biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan system informasi).
Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang.Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu,mutu,biaya dan keselamatan kerja.Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan,rekayasa nilai,perencanaan area manajemen proyek (biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan system informasi).
2. Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,tenaga kerja,peralatan,material),durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya.Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek.Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek,yaitu Kurva S (hanumm Curve),Barchart,Penjadwalan Linear (diagram Vektor),Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan.Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula,maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,tenaga kerja,peralatan,material),durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya.Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek.Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek,yaitu Kurva S (hanumm Curve),Barchart,Penjadwalan Linear (diagram Vektor),Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan.Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula,maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
3. Pengendalian
Proyek
Pengendalian
mempengaruhi hasil akhir suatu proyek.Tujuan utama dari utamanya yaitu
meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya
proyek.Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya,waktu,mutu
dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur.Kegiatan yang
dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan,pemeriksaan,koreksi
yang dilakukan selama proses implementasi.
Manajer proyek dan tugasnya
Pengelola dalam sebuah
proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager bertanggung jawab
untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai
dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu
berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya
manajer harus mampu memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang
tepat, dan pemimpin yang dapat
memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.
Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab terbesar atas
pelaksanaan proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah mengarahkan,
mengawasi dan mengendalikan proyek dari awal sampai selesai.
Hal-hal yang
perlu dilakukan seorang manajer proyek adalah :
a.
Manajer proyek harus
mendefinisikan proyek, membreakdown proyek menjadi serangkaian tugas(tasks)
yang mudah dikelola, memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan, dan membentuk tim
kerja untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
b.
Manajer proyek harus menetapkan
tujuan akhir dari proyek dan memitivasi anggota tim kerja untuk menyelesaikan
proyek tepat waktu
c.
Manajer proyek harus
menginformasikan kepada stakeholder tentang perkembangan pelaksanaan proyek
secara periodik.
d.
Manajer proyek harus
mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan dampak terhadap
penyelesaian proyek.
e.
Manajer proyek harus
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan, karena tidak ada proyek yang 100%
berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Berkaitan dengan tugas-tugas seorang manajer, maka area
kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang manajer adalah: kepemimpinan,
manajemen orang (konsumen, suplier, manajer dan kolega), komunikasi ,
negosiasi, perencanaan, manajemen kontrak, pemecahan masalah dan berpikir
kreatif). Banyak kesalahan terjadi dalam mengelola sebuah proyek yang
menyebabkan sering menjadi hambatan.
Terdapat beberapa proses yang
perlu dilakukankan seorang manajer proyek dalam mengendalikan waktu proyek
yaitu :
a.
Mendefinisikan aktivitas proyek
Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
b.
Urutan aktivitas proyek
Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek.
Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek.
c.
Estimasi aktivitas sumber daya proyek
Estimasi aktivitas sumber daya proyek
bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.
d.
Estimasi durasi kegiatan proyek
Proses ini diperlukan untuk menentukan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
e.
Membuat jadwal proyek
Setelah seluruh aktivitas, waktu dan
sumber daya proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan
membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untu
menggambarkan secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal
pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan.
f.
Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek
Saat kegiatan proyek mulai berjalan,
maka pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini
diperlukan untuk memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang
telah direncanakan atau tidak.
B.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PROYEK
Ruang lingkup adalah
semua pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan produk. Manajemen ruang lingkup
terjadi atau diperlukan pada tahap inisiasi, perencanaan dan pengendalian.
Proses utama proyek yang termasuk dalam manajemen ruang lingkup meliputi:
a.
Initiation.
Termasuk dalam proses ini adalah
komitmen organisasi pada awal proyek atau kelanjutan fase berikutnya dari
sebuah proyek. Output dari proses initiation ini adalah project charter
(diagram proyek), dimana berupa dokumen formal yang menunjukkan eksistensi dan
memberikan overview menyeluruh dari proyek.
b.
Perencanaan ruang lingkup/Planning.
Peran WBS paling banyak pada
tahap ini, yaitu:
1. Perencanaan
Lingkup : Proses perencanaan lingkup tentang bagaimana WBS akan dibuat dan
didefinisikan.
2.
Pendefinisian lingkup : mendekomposisikan proyek utama menjadi
aktivitas-aktivitas lebih kecil yang deliverable dan komponen yang manageble.
Tim proyek membuat Work Breakdown Structure (WBS) dalam peroses ini.
3. Definisi
Aktifitas : WBS adalah sumber input pada proses ini dan menjadi komponen kunci
atas perencanaan proyek
4. Perkiraan
Biaya : WBS sebagai input pada proses ini.
5.
Perencanaan biaya : WBS sebagai input pada proses ini dan WBS mengidentifikasi
project deliverables dengan biaya yang dialokasikan.
6.
Perencanaan Sumber Daya Manusia : WBS adalah sumber input pada proses ini dan
menjadi kunci utama perencanaan proyek.
7.
Identifikasi risiko : WBS mengidentifikasi project deliverables yang harus dievaluasi
atas kejadian risiko
8.
Perencanaan Mitigasi Risiko : WBS dapat diupdate untuk dimasukkan pekerjaan dan deliverables yang diperlukan
dalam rangka manajemen risiko
9. Rencana
Perolehan dan Pengadaan : WBS adalah input atas proses ini.
c) Monitoring and Controlling/
pengendalian
1. Verifikasi Lingkup : WBS memfasilitasi proses penerimaan secara
resmi atas deliverable yang telah selesai
2. Kendali lingkup : WBS adalah sumber input pada proses ini, yang
menjadi komponen utama dalam perencanaan proyek.
3. Penting untuk melakukan adjusment atas WBS jika ada perubahan
lingkup proyek sedemikian perubahan yang akan datang akan berdasarkan atas
update yang disetujui berdasarkan project baseline. WBS meningkatkan kemampuan
project manager untuk menilai dampak atas perubahan lingkup.
4. Kendali biaya : Pembuatan WBS menunjukkan titik terbaik dalam
hierarki atas deliverables dimana implementasi kendali biaya.
Tahap-tahap perencanaan
proyek
Setelah
kontrak ditanda tangani, maka perusahaan harus memberi wewenang untuk melakukan
perencanaan sebagai berikut:
1.
Penentuan tujuan
proyek dan kebutuhan kebutuhannya. Dalam hal ini perlu dilakukan hasil akhir
proyek, waktu, biaya, dan performansi (catatn outcome yang dihasilkan dari
fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu
tertentu) yang ditargetkan.
2.
Pekerjaan pekerjaan
apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek harus diuraikan dan
didaftar.
3.
Organisasi proyek
dirancang untuk menentukan departemen-departemen yang ada, subkontraktor yang
diperlukan dan manajer-manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas
pekerjaan yang ada.
4.
Jadwal untuk setiap
aktivitas pekerjaan dibuat yang memperlihatkan waktu tiap aktivitas dan batas
selesai.
5.
Ramalan mengenai
waktu, biaya dan performansi penyelesaian.
TIMBULNYA SUATU PROYEK
Timbulnya suatu proyek dapat berasal
dari hal berikut:
1.
Rencana pemerintah
Tujuannya dititikberatkan pada kepentingan umum dan masyarakat, contohnya
proyek pembangunan prasarana seperti jalan, jembatan, saluran irigasi,
bendungan, lapangan terbang dan lain-lain.
2.
Permintaan pasar
Hal ini terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan kenaikan suatu macam
produk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi dengan jalan membangun
sarana produksi baru.
3.
Dari dalam perusahaan yang bersangkutan
Hal ini dimulai dengan adanya desakan keperluan dan setelah dikaji dari
segala aspek menghasilkan keputusan untuk
merealisasikannya menjadi proyek. Misalnya proyek yang bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi kerja dan memperbarui perangkat dan system kerja lama
agar lebih mampu bersaing.
4. Dari Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan
Dari kegiatan tersebut dihasilkan produk baru yang diperkirakan akan banyak
manfaat dan peminatnya, sehingga mendorong dibangunnya fasilitas produksi.
Misalnya, komoditi obat-obatan dan bahan kimia yang lain
D.
PROSES MANAJEMEN PROYEK
1.
Project Initiation
Project Initiation (project initiation) adalah tahap awal
(pertama kalinya) suatu proyek dimulai. Dalam artian memberikan gambaran global
suatu proyek dalam bentuk defenisi proyek yang berisi ruang lingkup proyek,
tujuan proyek, waktu pengerjaan proyek, biaya proyek dan informasi umum
lainnya.
Tujuan project
initiation
a.
Menentukan tujuan
proyek secara rinci
b.
Mengidentifikasi
faktor-faktor penentu keberhasilan ( critical success factor ) untuk
pelaksanaan proyek.
c.
Menentukan ruang
lingkup proyek, jadwal proyek, kebutuhan sumber daya proyek secara garis besar,
asumsi proyek, serta batasan-batasan proyek sebagai acuan dalam membuat
perencanaan manajemen proyek (project management plan)
d.
Menentukan kriteria
keberhasilan proyek
Mekanisme Project
Initiation
a.
Pemilik proyek
(project owner) memberi penugasan (assigment) kepada manajer proyek (project
manager) dan tim proyek (project team).
b.
Manajer proyek dan tim
proyek secara bersama-sama membuat defenisi proyek (project defenition) dan
disetujui oleh pemilik proyek.
c.
Defenisi proyek yang
telah dibuat, selanjutnya akan dijadikan sebagai acuan atau landasan dalam
pembuatan perencanaan manajemen proyek (project management plan).
2.
Project Planning
Perencanaan proyek secara umum berisi: tujuan & ruang
lingkup proyek (scope manajemen), waktu pengerjaan atau jadwal proyek (time
management), rencana anggaran biaya proyek (cost management), kualitas proyek
(quality management), sumber daya proyek (resource management), manajemen
risiko (risk management), perencanaan komunikasi (communication management),
pengadaan (procurement management), serta integrasi (integration management).
Tujuan Project
Planning
a.
Mendefenisikan
ruang lingkup proyek.Membuat detail jadwal pelaksanaan proyek.Menentukan
alokasi dana yang dibutuhkanproyek.Menetapkan prosedur
dan mekanismepengontrolan proyek.
b.
Menentukan kualifikasi, peran dan tanggung jawab,serta
jumlah personil yang dibutuhkan untukmelaksanakan proyek.Mengidentifikasi
risiko-risiko proyek danmenentukan tindakan penanggulangannya. (projectrisk management)Membuat
perencanaan komunikasi selamapelaksanaan proyek (communication
management).Menentukan dan menyetujui project baseline yangakan menjadi acuan
untuk mengukur kinerja proyek.
Mekanisme Project
Planning
a.
Manajer proyek
bersama-sama dengan tim proyekmempelajari kembali defenisi proyek.
b.
Membuat perencanaan
manajemen proyek (projectmanagement plan) berdasarkan defenisi proyekyang telah
dibuat.
c.
Persetujuan dari
pemilik proyek, bahwa projectmanageme
3.
Project Execution
Project execution adalah tindak
lanjut dari apa yang telah dituangkan dalam project
management plan.
Tujuan Project Execution
a.
Merealisasikan
perencanaan proyek dan tertuang dalam perencanaan manajemen proyek (project
management plan).
b.
Mengoordinasikan
kinerja tim proyek dan juga mengoptimalkannya, serta pemanfaatan sumber daya
non-personil. Merealisasikan perubahan perencanaan proyek yang telah disetujui.
Mekanisme Project Execution
a.
Manajer proyek dan tim
proyek membentuk kerjasama tim selama proyek berlangsung, atau sering disebut
dengan pembentukan team building. Manajer proyek dan tim proyek melaksanakan
semua tugas yang sudah tertuang di dalam project management plan. Membuat
laporan pelaksanaan proyek.
b.
Mendapatkan
persetujuan atau approval untuk setiap fase pekerjaan atau deliverable proyek
yang telah diselesaikan.
4.
Project Controlling
Project controlling adalah
pengontrolan terhadap kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek.
Mengontrol apakah langkah demi langkah dalam pelaksanaan kegiatan proyek
tersebut sudah sesuai dengan yang telah ditentukan seperti pada project
management plan yang telah dibuat. Juga
mengecek apakah kegiatan proyek yang dilaksanakan sudah sesuai dengan estimasi
dan rencana awal, serta sesuai dengan target atau belum. Bila belum action atau
tindakan apa yang harus dilakukan agar tujuan proyek bisa terpenuhi.
Tujuan Project Controlling
a.
Memastikan pencapaian
tujuan proyek apakah sesuai dengan target yang telah ditentukan.
b.
Mengontrol pelaksanaan
proyek agar sesuai dengan estimasi dan rencana awal
c.
Dengan melakukan
kontrol diharapkan adanya masukan apakah project management plan perlu di-
update atau tidak.
Mekanisme project controlling
a.
Kontrol terhadap
waktu, cakupan dan mutu.
b.
Kontrol terhadap biaya
c.
Membuat laporan
tentang kemajuan proyek
d.
Jika diperlukan adakan
perubahan rencana.
5.
Project closure
Project Closure merupakan akhir
dari serangkaian kegiatan proyek. Pada intinya tahapan penutupan proyek
(project closure) adalah memberikan laporan tentang hasil-hasil-hasil apa saja
yang diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas proyek yang telah dilaksanakan
yang dituangkan dalam bentuk dokumen laporan.
Tujuan Project Closure
a.
Secara formal
mengakhiri proyek dengan semua pihak yang terlibat di dalam suatu proyek.
b.
Mengakhiri penugasan
anggota tim proyek.
Mekanisme Project Closure
a.
Manajer proyek
melakukan serah terima hasil pekerjaan berupa: laporan pelaksanaan pekerjaan,
laporan penyelesaian pekerjaan, BA penyelesaian pekerjaan, BA serah terima
pekerjaan.
b.
Pembubaran tim proyek
E.
MACAM-MACAM PROYEK
Dilihat dari
komponen kegiatannya, proyek dapat dibedakan menjadi :
1. Proyek
Engineering-Konstruksi Definisi
Komponen kegiatan utama jenis
proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan,
dan konstruksi. Proyek seperti ini contohnya pembangunan gedung, jembatan,
jalan raya, fasilitas industri dan lain-lain.
2. Proyek
Engineering-Manufaktur
Proyek manufaktur merupakan proses
untuk menghasilkan produk baru. Jadi produk tersebut adalah hasil usaha
kegiatan proyek. Kegiatan utamanya meliputi desain engineering, pengembangan
produk (product development), manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan
operasi produk yang dihasilkan. Contohnya seperti pembuatan generator listrik,
mesin pabrik, kendaraan. Bila kegiatan manufaktur dilakukan berulang-ulang,
rutin dan menghasilkan produk yang sama dengan terdahulu, maka kegiatan ini
tidak lagi diklasifikasikan sebagai proyek
3. Proyek Penelitian
dan Pengembangan
Proyek ini bertujuan melakukan
penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.
Dalam mengejar proses akhir, proyek ini seringkali menempuh proses yang
berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya. Proyek ini dapat berupa
proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk. Contoh : Proyek membuat
robot yang difungsikan untuk membantu pekerjaan rumah tangga, penelitian
mengenai ditemukannya bibit unggul dari suatu tanaman.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek ini sering muncul dalam
perusahaan maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa : perusahaan
merancang reorganisasi, ,perancangan struktur organisasi, merancang sistem
informasi manajemen, meliputi perangkat lunak ataupun perangkat keras,
merancang program efisiensi dan penghematan, serta melakukan diversifikasi,
penggabungan dan pengambil alihan.
5. Proyek kapital
Kegiatan yang dilakukan dalam
proyek ini biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah. Proyek
ini biasanya berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah, pembelian
materiil, pembelian peralatan, pemasangan fasilitas, desain mesin dan
konstruksi guna pembangunan instalasi pabrik/gedung baru.
Pada
kenyataan yang sesungguhnya tidak mudah memilah-milah macam proyek berdasarkan
criteria diatas karena seringkali satu proyek mengandung macam-macam komponen
kegiatan dengan bobot(harga, atau jam, orang) yang tidak jauh berbeda. Sebagai contoh, proyek instalasi pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU). Dari segi pembangunannya dapat digolongkan sebagai proyek
engineering-konstruksi. Namun bila dilihat komponen utamanya seperti ketel uap,
generator listrik, turbin uap, dan peralatan lainnya yang semuanya melibatkan
engineering-manufaktur, maka secara keseluruhan kegiatan manufaktur akan
memiliki bobot(biaya) tidak jauh berbeda dari kegiatan konstruksi, bahkan mungkin
lebih. Atas dasar itulah pengelompokan seperti diatas tidak boleh diartikan
secara sempit karena memang tidak terdapat batas yang jelas, tetapi hendaknya
dilihat dari komponen kegiatan yang diperkkirakan memiliki bobot terbesar.
F.
Kunci sukses keseluruhan
proyek :
1.
Project Integration Management yang baik.
Manajer proyek harus mampu mengintegrasikan
seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung.
Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus
pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang sedang
dikerjakan
Manajemen integrasi proyek, bukanlah
integrasi perangkat lunak.
Manajemen integrasi proyek: termasuk
Interface.
Management (identifikasi dan manajemen
poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek.
2.
Kerangka kerja
integrasi manajemen proyek, pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah
rencana proyek.
Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan
gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi
sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang
berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan.
Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya
konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentuk proposal.
Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan
proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka
kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang
akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan
proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan
cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalam
manajemen proyek.
Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan
pengetahuuan, ketrampilan, sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas
yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup pengetahuan
tentang manajemen proyek (project management knowledge) meliputi:
3.
Analisis Stakeholder
dan contohnya.
Dokumen stakeholder analisis merupakan dokumen yang penting
(dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan
dengan:
a. Nama dan organisasi stakeholder.
b. Peranannya dalam proyek.
c. Fakta-fakta unik mengenai
stakeholder.
d. Level keterlibatannya, dan.
e. Ketertarikannya akan proyek
saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholder
4. Alat dan teknik eksekusi proyek.
a. Metodologi manajemen proyek.
b. Manajemen proyek sistem informasi.
5. Change Control System dan Change Control Boards (CCBs).
Sistem kontrol perubahan:
a. Proses yang terdokumentasi
yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen proyek dan
pekerjaannya dapat diubah.
b. Menggambarkan orang yang berwenang untuk
membuat perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan tersebut.
c. Seringkali melibatkan Change
Control Board (CCBs), manajemen konfigurasi dan proses untuk
mengkomunikasikannya.
G.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROYEK
1.
Misi Proyek
Berupa
penentuan tujuan utama proyek dan menentukan arahan serta aturan umum yang akan
digunakan dalam operasionalisasi proyek.
Tujuan
:
Memberikan
penjelasan kepada seluruh tim anggota proyek yang terlibat dalam operasional
proyek
2.
Dukungan Top Manajemen
Berupa
kesediaan untuk menyediakan sumber daya dan wewenang demi kesuksesan proyek,
karena top manajemen berperan sebagai tutor dan fasilitator dalam
mengimplementasikan rencana terhadap tujuan organisasi
Tujuan
Top
manajemen mempunyai komitmen terhadap kesuksesan proyek
3.
Rencana Proyek
Penjadwalan
dan rencana kerja yang berupa uraian rincian tentang spesifikasi keahlian
tenaga kerja yang dibutuhkan serta rencana kerja rinci dari tahap ke tahap
dalam operasional proyek
Tujuan
- Untuk
menjamin proyek dapat terlaksana dengan efektif
- Sebagai
alat ukur kemajuan oparionalisasi proyek
- Untuk
mengetahui unsur kelayakan secara teknis maupun ekonomis
4.
Konsultasi dengan
pelanggan
Memberikan
gambaran hasil yang dibutuhkan oleh pelanggan yang akan menjadi pemakai hasil
proyek
Tujuan
Untuk
memberikan dukungan terhadap pelaksanaan proyek
5.
Pelaksana
Merupakan
suatu peran yang menentukan keberhasilan suatu proyek
Tujuan
Untuk
melakukan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja sesuai dengan keterampilan
pelaksanaan proyek
6.
Tugas-tugas teknis
Ketersediaan
peralatan, teknologi, dan keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek
Tujuan
- Menyediakan
tenaga operasionalisasi proyek sesuai dengan kebutuhan
- Memanfaatkan
peralatan teknologi dan keterampilan dalam menjalankan pekerjaan
7.
Kepercayaan Pelanggan
Merupakan
kesediaan menerima terhadap hasil kerja proyek
Tujuan
- pelanggan
akan menerima hasil pekerjaan proyek
- menjaga
tingkat intensitas hubungan pelaksana proyek dengan pemakai
8.Pengawasan dan umpan balik
Merupakan
pengawasan menyeluruh terhadap seluruh aktifitas disetiap tahapan proyek dalam
operasionalisasi proyek
Tujuan
- Sebagai
pembanding antara realisasi dengan rencana
- Pemimpin
proyek agar memiliki kemampuan untuk mengantisipasi masalah
- Untuk
menjaga penilaian pelaksanaan dan memastikan tidak ada satupun pekerjaan yang
tertinggal
9.
Komunikasi
Interaksi
informasi dan data terkini untuk seluruh pelaku dalam operasional proyek
Tujuan
- Untuk
memfasilitasi masing-masing variabel penentu kesuksesan proyek
- Untuk
memberikan informasi yang terbaru antara pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek
10.
Pemecahan Masalah
Kemampuan
untuk menangani keadaan kritis yang tidak diharapkan
Tujuan
- Agar
mampu mengendalikan jika terjadi penyimpangan dan yang direncanakan
- Perlunya
mekanisme pemecahan masalah yang ditetapkan dalam rencana operasional proyek.
- Untuk
mempermudah menejer proyek dalam mengatasi masalah dan mengatasi masalah
potensial yang timbul
H. FAKTOR-FAKTOR
PENENTU KEBERHASILAN PROYEK
1.
Teknologi
Teknologi
merupakan bagian dari proyek yang mempunyai dampakbesar pada kesuksesan proyek
Teknologi
yang digunakan manajemen atau tim proyek antara lain :
a. Mengukur
kemajuan proyek
b. Mempunyai
ide-ide umum dari teknologi yang dapat mewujudkan sesuatu yang diharapkan
c. Tidak
menjadi halangan ketika langkah dan perkembangannya lambat
2.
Organisasi
Faktor-faktor
organisasional yang berdampak pada kelangsungan hidup proyek
Faktor-faktor
organisasional yang dimaksud diantaranya adalah :
a. Internal
competition
Untuk
memberikan motivasi tim proyek dan juga sumber daya yang berkualitas
b. Managemen
support and the Company’s market strategi
Berperan
sebagai penyedia sumber daya, pengarah pelaksanaan proyek dan fasilitator dalam
mengimplementasikan tujuan organisasi
3.
Kekuatan-kekuatan
Pasar
Persaingan
perusahaan di dalam pasar berpengaruh kuat pada kelangsungan proyek baru maupun
proyek yang adakan datang
4.
Perencanaan
Merupakan
faktor penting dagi kegagalan dan kesuksesan proyek
Kegunaan
:
a. mengurangi
resiko dan meningkatkan kualitas
b. sebagai
dasar perencanaan dan pengoranisasian yang lebih efektif dari pengalaman tim
proyek
5.
Tim Proyek
Kemampuan
tim dalam melaksanakan kinerja dalam sebuah tim yang akan memiliki komitmen dan
spesifikasi sesuai dengan persyaratan yang diperlukan proyek
Tujuan
:
a. Memberikan
komitmen
b. Aantusias
c. Melakukan
koordinasi
d. Menyelesaikan
konplik yang timbul
6.
Faktor Ekonomi
Merupakan
frekuensi perputaran investasi yang dapat menunjukkan kesusesan dan kegagalan
sebuah proyek
Tujuan
:
a. agar
proyek mampu mengembalikan invertasi dengan cepat, sedang atau gagal
b. perusahaan
membuat ukuran baku berkaitan dengan kondisi financial (pendapatan)
c. melakukan
evaluasi setiap akhir proyek
7.
Lain-lain
Faktor-faktor
lain yang dapat berpengaruh terhadap kesuksesan dan kegagalan dalam sebuat
proyek
Contoh
:
a. peraturan
pemerintah yang baru
b. masalah-masalah
yang berkaitan dengan hak paten kepemilikan
c. pengaruh
lingkungan baru.
I.
METODOLOGI
MANAJEMEN PROYEK
Merupakan sebuah model untuk menjelaskan hubungan
antara faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan operasionalisasi proyek.
Kesuksesan proyek ini didukung dengan 3
variabel yaitu :
1.
implementataion
process
kesuksesan operasionalisasi proyek diukur
dengan menggunakan variabel
- jadwal
- anggaran
- kepuasan
pelanggan
2.
perceived
value of project
persepsi manfaat proyek diukur dengan
menggunakan variabel
- pemecahan
masalah bagi pelanggan
- peningkatan
pengambilan keputusan
- pengaruh
positif
- peningkatan
aktivitas
3.
client
statisfaction
kepuasan pelangganm diukur dengan variabel
- pelaksanaan
proyek
- penggunaan
oleh pelanggan
- manfaat
pelanggan
J.
LINGKUP DAN TUJUAN PROYEK
Lingkup proyek adalah penentuan batasan-batasan dari
pekerjaan pembangunan yang akan diliputi oleh proyek. Tujuan proyek dalam studi
kelayakan ini dimaksudkan adalah investasi untuk memperoleh berbagai macam
manfaat yang cukup layak kelak dikemudian hari. Manfaat tadi dapat berupa manfaat
keuangan (laba) dan manfaat non keuangan (pendayagunaan bahan baku dalam negeri
berlimpah dan lain-lain).
1. Aspek Ekonomi
Evaluasi ini mempertimbangkan manfaat pembangunan proyek
secara makro. Sumbangan apa yang dapat diberikan dalam pembangunan ekonomi dan
daerah sekitarnya dan terhadap negara secara langsung atau tidak langsung
seperti kemampuan proyek dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru,
meningkatkan penghasilan secara nasional, menunjang pendapatan devisa dan
merangsang peningkatan standar kehidupan lingkungannya
2. Aspek Keuangan
Sesudah dilakukan penelaahan
tentang aspek ekonomi, maka hal berikutnya yang perlu diselidiki yaitu analisa
keuang an proyek yang meliputi antara lain :
• Darimana sumber dana yang akan diperoleh
dan persyaratannya
• Jumlah dana yang diperlukan untuk pengadaan
harta tetap dan modal kerja awal
• Struktur pembiayaan yang paling
menguntungkan
• Pengembalian dan pengembangan dana
berdasarkan penghasilan yang akan diperoleh
• Keuntungan yang akan diperoleh dibandingkan
dengan beberapa alternative yang lain
3.Aspek Teknis dan Teknologi
Dalam aspek ini harus dikaji
hal-hal yang meliputi type dan fasilitas-fasilitas yang akan didirikan
(misalkan pabrik gula, proyek PLTA), kapasitas produksi ekonomi proyek, jenis teknologi
yang dipakai, pengalaman kerja yang didapat dari proyek sejenis, peralatan yang
dipergunakan, persediaan bahan material setempat dan sumber daya manusia yang
tersedia dan siap pakai.
Mesin/peralatan atau bahan baku yang masih perlu diimport
memerlukan pemikiran tambahan dari segi prosedur pengadaan barang( pemesanan,
pengiriman, proses deklarasi pelabuhan dan lain-lain), sehingga bahan dan peralatan yang dibutuhkan dapat
tiba pada waktunya. Disamping itu lokasi proyek dan letak bangunan pabrik memerlukan
saran dan alternative untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat yang optimum
dari berbagai macam segi.
4. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek ini membahas apakah jasa pelayanan yang diciptakan
atau hasil produksi yang dihasilkan oleh suatu produk akan memenuhi kebutuhan
lingkungannya akan jasa dan barang produknya. Faktor-faktor diatas harus
memperhitungkan kebutuhan jasa dan barang pada masa silam hingga kini dan
permintaan akan jasa dan barang dimasa yang mendatang berdasarkan daya beli
yang mampu direalisir oleh perkembangan ekonomi.
Dengan demikian aspek pemasaran dalam studi kelayakan
perlu dipertimbangkan dari segi :
Kemudahan dan kemampuan mendapatkan jasa atau barang yang
akan dihasilkan oleh proyek apabila telah selesai
Saluran distribusi (transportasi) dari titik penghasil
produk sampai ke pihak konsumen
Latihan Personil
Pembangunan dan pengoperasian proyek sukses melibatkan
orang-orang yang terampil sehingga diperlukan latihan yang berkesinambungan
guna menyiapkan orang-orang yang siap pakai untuk menggarap proyek tersebut dan
mengoperasikannya. Perusahaan yang besar dapat mengadakan program latihan ini
dalam perusahaannya sendiri dengan cara incompany training/ on the job training
atau dikirim ke lembaga latihan dan
pendidikan di luar perusahaan.
Persiapan personil harus sudah dipikirkan untuk tahapan
operasional (tenaga manajemen) bilamana proyek sudah selesai dan mulai
dioperasikan. Proyek tak dapat beroperasi dengan sukses tanpa dukungan dari
tenagan manajemen yang mampu dan terampil, berdedikasi tinggi dan memiliki
motivasi kerja yang baik.
5.Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup
Masalah kemungkinan pencemaran lingkungan sebagai akibat
didirikannya proyek tersebut harus diteliti dampaknya terhadap masyarakat
setempak dan kemungkinan yang terjelek yang akan timbul perlu diperhitungkan
seandainya cara penanggulangannya kurang efektif.
Dari hasil pengkajian berbagai macam aspek tersebut di
atas mungkin akan didapat kesimpulan hasil dari studi kelayakan proyek sebagai
berikut :
Pembangunan proyek dapat dipertanggungjawabkan dan dengan
demikian investasi dapat diteruskan
Pembangunan proyek dapat diteruskan apabila
persyaratan-persyaratan tertentu dapat dipenuhi.
Proyek secara global tak memberikan manfaat yang cukup,
sehingga rencana investasi seyogyanya dibatalkan.
Bilamana hasil dari studi kelayakan merekomendasikan
bahwa pembangunan proyek layak untuk diteruskan, maka biasanya ada beberapa
usulan sebagai alternative yang dibuat. Dari beberapa alternative ini akan direkomendasikan yang terbaik dari
sekian alternative dengan disertai
K.
MANFAAT DAN HAMBATAN MANAJEMEN PROYEK
Manfaat Manajemen Proyek
a)
Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
b)
Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
c)
Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
d)
Mengidentifikasi metode analisa peramalan
e)
Mengukur prestasi terhadap rencana
f)
Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan
g)
Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
h)
Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui
Contoh manajemen proyek adalah: membangun sebuah stadion
sepak bola,mengelola penelitian berskala besar,melaksanakan pembedahan
transplantasi organ tubuh,memasang lintas produksi,atau berjuang mendapatkan
ijazah strata satu di sesuatu perguruan tinggi.
Konsep Manajemen Proyek:
Manajemen proyek ditekamkan pada tiga factor yaitu:
manusia,masalah dan proses. Dalam pengerjaan kegiatan proyek faktor manusia
sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya factor
manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan manajemen manusia (a people
management capability maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan
kesiapan organisasi dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan
menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan
karir, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.
Hambatan Manajemen Proyek
·
komunikasi yang
tidak baik (Poor communication)
·
persetujuan yang tidak
jelas (Disagreement)
·
kesalahpahaman
(Misunderstandings).
·
suasana yang tidak
mendukung (Bad weather)
·
pemogokan kerja (Union
strikes)
·
konflik pribadi
(Personality conflicts)
·
manajemen yang tidak
baik (Poor management)
Manajer
proyek yang baik tidak menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan proses dan
prosedur standart untuk berusaha mencegah resiko yang mungkin terjadi seperti:
a. Keterlambatan penyelesaian
proyek, pembekakkan anggaran atau keingingan konsumen tidak terpenuhi.
b. Tidak konsisten antara proses dan
prosedur yang digunakan manajer proyek
c. Proyek tidak bermanfaat dan
membuang-buang waktu dan biaya
d. Tidak sinerginya faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi proyek.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangggih dan
kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam
bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar.
Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk
memenuhi kebutuhan masyarakatsehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metode serta
teknik yang paling baik sehingga penggunaan sumber daya benar-benar efektif dan
efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen proyek
tumbuh karena dorongan mencari pendekatan pengelolaan yang sesuai dengan
tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda
dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen proyek berbeda dengan manajemen
klasik yang berhasil mengelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa
perilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.
B. KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat
dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, dan lugas.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima dihati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-proyek/
http://dinyistyanto.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-proyek.html
http://nurulauliarachman.blogspot.com/2013/10/makalah-menejemen-proyek-resiko.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23459/4/Chapter%20I.pdf
http://fadlysutrisno.wordpress.com/2010/07/20/manajemen-proyek/
http://gioakram13.blogspot.com/2013/06/kegiatan-yang-dilakukan-dalam-manajemen.html
http://adhepy.blogspot.com/2013/10/nama-kurnia-ade-munandar-npm-44112141.html
http://journalofannisya.blogspot.com/2013/10/tugas-manajemen-proyek-dan-resiko.html
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-integrasi
manajemen-proyek/
http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-management.html
http://xyz2110.blogspot.com/
http://atamarenaperdana93.blogspot.com/2011/12/manajemen-proyek-dan-resiko.html/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar