MAKALAH
HUBUNGAN
ANTARA ANGGARAN
DAN
MANAJEMEN
DISUSUN
OLEH :
Hasvin Hismawati (14030276)
Krisna Lia Naifi (14030144)
Maydina Nur .A. (14030141)
Mufidul Akhsan (14030182)
Nur Afni
fitriani (14030170)
4E/AKUNTANSI
DOSEN PENGAMPU :
Erni Unggul SE.MSI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
Jl.
Mataram No. 9 Pesurungan Lor Margadana Tegal
Telp. (0283) 352000 Fax. (0283) 353353
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hubungan antara Anggaran dan manajemen terletak pada fungsi, Anggaran
hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, sehingga kehadiran manajemen selalu
dibutuhkan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa
pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola
oleh manajemen yang trampil. Kata
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno “management”, yang memiliki
arti "seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi
Anggaran dikaitkan
dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi
perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar
manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam bidang usaha. Anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun
dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
Bersifat sistematis artinya anggaran
disusun dengan berurutan dan berdasarkan
logika. Setiap manajer
dihadapkan pada suatu
tanggung jawab untuk mengambil keputusan sehingga anggaran
merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.
Keputusan yang diambil oleh manajer
tersebut, merupakan pelaksanaan
fungsi manajer dari
segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam
penulisan makalah ini,
permasalahan yang akan
dibahas dirumuskan sebagai berikut :
1)
Pengertian Anggaran dan Manajemen
2)
Fungsi Anggaran dan Manajemen
3)
Tujuan Anggaran dan Manajemen
4)
Manfaat Anggaran dan Manajemen
5)
Hubungan antara Anggaran dan Manajemen
1.3
Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penyusunan makalah ini Antara lain :
1)
Untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Aggaran yang diampu Oleh: Ibu Erni Unggul
2)
Untuk
menambah pengetahuan tentang anggaran dan Manajemen serta Hubungan Anggaran dan
Manajemen.
1.4
Manfaat Pembahasan
Penulis
mengharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak Yang
terkait diantaranya:
1)
Bagi
penulis
Untuk mendapatkan gambaran yang nyata dan menambah
Pengetahuan serta meningkatkan wawasan khususnya mengenai Hubungan Anggaran dan
Manajemen, juga untuk memenuhi syarat dalam memenuhi Tugas kelompok Mata Kuliah
Anggaran.
2)
Bagi
pembaca
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
kontribusi bagi pembaca baik Dosen maupun mahasiswa lain yang membaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN ANGGARAN &
MANAJEMEN
A.
Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang
disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh
karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran
seringkali disebut juga dengan
rencana keuangan. Dalam anggaran,
satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti
segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam
satuan uang, sehingga
dapat diukur.
Pencapaian efisiensi
dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan. Penganggaran merupakan komitmen
resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya
dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan
datang.
Dari pengertian tersebut, anggaran
mempunyai empat unsur, yaitu :
1.
Perencanaan
Yaitu suatu
penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan
di waktu yang akan datang.
2.
Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Yaitu mencakup
semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam
perusahaan.
3.
Dinyatakan dalam unit moneter
Yaitu unit
(kesatuan) yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka
ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.
4.
Jangka waktu tertentu yang akan datang
Yaitu
menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti
Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang
akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Anggaran
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
Anggaran mengestimasikan potensi laba
dari unit bisnis tersebut.
2.
Dinyatakan dalam istilah moneter,
walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non moneter.
3.
Biasanya meliputi waktu selama satu
tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman,
mungkin ada dua anggaran per tahun-misalnya, perusahaan busana biasanya
memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim semi.
4.
Merupakan komitmen manajemen; manajer
setuju untuk menerima langsung tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan
anggaran.
5.
Usulan anggaran ditinjau dan disetujui
oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
6.
Setelah disetujui, anggaran hanya dapat
diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
7.
Secara berkala, kinerja keuangan aktual
dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan.
B.
Pengertian Manajemen
Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk
membuat perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), dan
pengawasan (controlling) terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Istilah manajemen
berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage”
yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan
bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang
lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri,
yaitu:
1.
Ada tujuan yang hendak dicapai
2.
Ada pemimpin (atasan)
3.
Ada yang dipimpin (bawahan)
4.
Ada kerja sama.
2.2 FUNGSI ANGGARAN & MANAJEMEN
Fungsi Anggaran antara lain :
Fungsi
Anggaran merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi
perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
1)
Pedoman
Kerja
·
Mendasarkan
kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan
penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti,
mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
·
Mengerahkan
seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling
menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu
dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala
cabang dan semua tenaga operasional.
·
Untuk
membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
·
Menentukan
tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara
jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil.
Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu
manajemen dalam memilih : mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang
tidak.
·
Membantu
menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak
akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya.
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat
dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja.
·
Mengakibatkan
pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan
yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas
yang berlebihan.
2)
Alat
Pengkoordinasian kerja
·
Membantu
mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi
mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting.
Seringkali terjadi kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya
di tahun-tahun mendatang. Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi dan merasa
makin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci
(beruapa budget) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali
merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.
·
Menghubungkan
aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam
penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang
didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada
umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget, dapat dinilai apakah rencana ter
sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.
·
Menempatkan
penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang
dengan program-program perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi.
Setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan
dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.
3)
Alat
pengawasan kerja
·
Untuk
mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari
perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan
tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus
diadakan pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan.
·
Untuk
pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan,
Kontrol terhadap pelaksanaan
diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.
Fungsi - Fungsi manajemen :
1.
Planning
(Perencanaan)
Perencanaan
merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi
kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan
datang. Perencanaan
yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan
menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan
di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Menjelaskan
berbagai masalah.
2.
Menentukan
prioritas masalah.
3.
Menentukan
tujuan dan indicator keberhasilan.
4.
Mengkaji
hambatan dan kendala.
5.
Menyusun
rencana kerja operasioanal.
Sedangkan
manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Mengurangi
ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
2.
Dimungkinkan
melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
3.
Mengarahkan
perhatian pada tujuan.
4.
Merupakan
sarana untuk mengadakan pengawasan.
5.
Memudahkan
melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
6.
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana.
2.
Organizing
(Pengorganisasian)
Fungsi
Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan
hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada
pencapaian tujuan bersama.
Pengoganisasian
diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang
akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Sehingga
pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang
serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang
itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin
pencapaian tujuan.
3.
Directing
(Pengarahan)
Pengarahan
adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para
petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff
yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya
masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan
(orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan, fungsinya,
tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program
pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa,
kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan
(asuransi, pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan,
dan peraturan keamanan ,dan lain-lain.
4.
Coordinating
(Koordinasi)
Coordinating
atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan
pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer
membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang
harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara
orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
5.
Fungsi pengawasan
Fungsi
pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan
membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir
rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan.
2.3 Manfaat Anggaran dan Manajemen
Manfaat Anggaran
Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan
akan lebih banyak berhasil apabila
ditunjang oleh
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
terarah dan dibantu oleh
perencanaan-perencanaan
yang matang. Perusahaan
yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun
sebelumnya. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan,
seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual,
memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi,
metode-metode distribusi, termin penjualan.
Manfaat
Manajemen
Manfaat Manajemen Adapun manfaat dari
manajemen antara Lain:
·
Membantu membuat strategi yang lebih baik
dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada
pilihan strategis.
·
Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau
dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari
apa yang kita rencanakan.
·
Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman
eksternal sehingga kita akan terbiasa mempersiapkan rencana lain atas kejadian
yang tidak diinginkan dari factor luar.
·
Memungkinkan kita untuk
identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang yang terbaik atas
permasalahan dan pilihan keputusan.
·
Menciptakan kerangka
kerja komunikasi internal dengan orang lain.
·
Membantu mengintegrasikan
perilaku individu kita kedalam kelompok atau golongan.
2.4
Macam-macam Anggaran
1.
Anggaran
Operasional (rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama
perusahaan dalam memperoleh pendapatan didalam suatu periode tertentu) yang
termasuk dalam anggaran operasional (anggaran pendapatan, anggaran biaya dan
anggaran laba).
2.
Anggaran
keuangan (anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas operasi
perusahaan. Yang termasuk dalam anggaran keuangan (anggaran investasi, anggaran
kas dan proyeksi neraca)
Tipe Anggaran :
1. Ceiling
Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan
pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi suatu
instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-batas pengeluaran melalui
peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara
membatasi penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang
terbatas.
2.
A
Line-Item Budget
Tipe
ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk
mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya
3.
Performance
and Program Budgets
Tipe
ini berguna untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program
berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam
evaluasinya. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi
(seperti kesehatan atau keamanan public) atau berdasarkan jenis pengeluaran
(seperti kepegawaian dan peralatan) atau berdasarkan sumber penghasilan seperti
pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan
para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai
transaksi-transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam
maupun pengawasan dari luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran adalah :
a)
Faktor-faktor
intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan
sendiri, antara lain berupa penjualan tahun-tahun lalu, kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual dan sebagainya, kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas lain.
b)
Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi
dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasakan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan perusahaan, antara lain berupa keadaan persaingan,
tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, tingkat
pendidikan masyarakat, perekonomian nasional, berbagai kebijakan pemerintah
2.5 Hubungan Anggaran Dengan Manajemen
Hubungan
antara anggaran dan manajemen adlah sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu
sebagai pertimbangan awal dalam melakukan sesuatu / perencanaan keuangan
perusahaan, oleh karena itu pengganggaran sangat penting perannya dalam sebuah
perusahaan/ manajemen dan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
§ Anggaran hanyalah sebagai suatu alat
bagi manajemen, sehingga kehadiran manajemen selalu dibutuhkan.
§ Anggaran yang baik dan sempurna
tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik
serta sempurna, tanpa dikelola oleh manajemen yang trampil.
Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk
menyediakan :
1.
Perencanaan (Planning)
2.
Pengoorganisasian (Organizing)
3.
Pengarahan (Directing)
4.
Pengkoordinasian (Coordinating)
5.
Pengawasan (Controlling)
Hakikat
anggaran cenderung banyak persamaannya dengan hubungan antar manusia (human
ralation) daripada sekedar rekayasa angka. Pengendalian biaya dilakukan oleh
manusia. Oleh karena itu berhasil tidaknya suatu anggaran tergantung dari sikap
(attitude) para individu yang bersangkutan. Mekanisme anggaran semata-mata
merupakan teknik yang meyakini bahwa agar kinerja yang baik dapat dicapai,
perlu ditetapkan suatu standar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis
untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Anggaran merupakan suatu rencana yang
disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter
yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Hubungan
antara anggaran dan manajemen adlah sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu
sebagai pertimbangan awal dalam melakukan sesuatu / perencanaan keuangan
perusahaan, oleh karena itu pengganggaran sangat penting perannya dalam sebuah
perusahaan/ manajemen dan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
§
Anggaran
hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, sehingga kehadiran manajemen selalu
dibutuhkan.
§
Anggaran
yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya
nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh manajemen yang
trampil.
DAFTAR PUSTAKA
-Koontz,
Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 1
-Robert N.Anthony Vijay Govindarajan. Management Control
System, penerbit Salemba Empat,2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar