ANGGARAN
DIMENSI WAKTU DAN PENJADWALAN
Dosen Pengampu :
Erni Unggul SU. S.E., M.Si
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
Alamat: Jl. Mataram No.9 Pesurungan
Lor
PENGERTIAN ANGGARAN
Anggaran (Budget)
adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku
untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Munandar (1985 : Hal 1)
Anggaran Dalam Dimensi
Waktu
Dimensi Waktu dalam anggaran dapat dibagi menjadi 3,
yaitu :
- Yang menyangkut masa lalu
- Yang menyangkut masa sekarang
- Yang menyangkut masa yang akan datang
Dilihat dari periode waktu, anggaran dikelompokan menjadi :
1. Anggaran jangka pendek
2. Anggaran jangka panjang
Penjadwalan
meliputi : tenaga kerja, material, peralatan, keuangan,
dan waktu.
Dengan penjadwalan yang tepat maka
beberapa macam kerugian dapat
dihindarkan seperti: keterlambatan,
pembengkakan biaya, dan perselisihan.
Tipe-Tipe
Penjadwalan
Terdapat
tiga tipe penjadwalan berada secara bersama-sama pada sistem operasi yang
kompleks, yaitu :
1.
Penjadwal jangka pendek (short-tem
scheduller)
Penjadwal
ini bertugas menjadwalkan alokasi pemroses diantara proses-proses ready di
memori utama. Penjadwal ini dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk
memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.
2. Penjadwal jangka menengah
(medium-term scheduller)
Penjadwal
jangka menengah adalah menangani proses-proses swapping(Aktivitas pemindahan
proses yang tertunda dari memori utama ke memori sekunder ).
3. Penjadwal jangka panjang (long-term
scheduller)
Penjadwal
jangka panjang bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya yang
harus dieksekusi. Batch biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan sumber
daya yang intensif (yaitu waktu proses, memori, perangkat I/O), program-program
ini berprioritas rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama
periode aktivitas job-job interaktif rendah.
KRITERIA UNTUK
MENGUKUR DAN OPTIMASI KINERJA PENJADWALAN :
1.
Adil (fairness),
Proses – proses
diperlakukan sama yaitu mendapat jatah pemroses yang sama dan tak ada proses
yang tak kebagian layanan pemroses sehingga mengalamistartvation.
Sasaran penjadwalan seharusnya menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari
pemroses yang adil.
2.
Efisiensi,
Efisiensi atau
utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.
Sasaran penjadwalan menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk sehingga
efisiensi mencapai maksimum.
3.
Waktu Tanggap (Response Time)
Waktu tanggap berbeda untuk:
- Sistem Interaktif
- Sistem waktu nyata
Waktu tanggap pada sistem interaktif
Waktu tanggap dalam sistem interaktif didefinisikan
sebagai waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah
dimasukkan atau transaksi sampai hasil terakhir muncul di layar (terminal).
Waktu tanggap ini disebut juga terminal
rensponse time.
Waktu tanggap pada sistem waktu nyata
Pada sistem waktu nyata (real-time), waktu
tanggap didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian (internal atau
eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud dieksekusi,
disebut juga event response time.
Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan waktu
tanggapnya
4.
Turn Arround Time
Turn arround time adalah
waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk
ke sistem sampai proses diselesaikan sistem.
Waktu
yang dimaksud adalah waktu yang dihabiskan di dalam sistem, diekspresikan
sebagai penjumlahan waktu eksekusi (waktu pelayanan job) dan waktu
menunggu.
Turn arround time = waktu
eksekusi + waktu menunggu
Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan turn
arround time.
6.
Throughput
Throughput adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan
dalam satu unit waktu. Cara untuk mengekspresikan throughput adalah
dengan jumlah job pemakai yang dapat dieksekusi dalam satu
unit/interval waktu.
Sasaran penjadwalan adalah memaksimalkan jumlah job yang
diproses per satu intervalwaktu. Lebih tinggi angka throughput,
lebih banyak kerja yang dilakukan sistem.
STRATEGI PENJADWALAN
Terdapat 2 strategi penjadwalan, yaitu:
1.
Penjadwalan nonpreemptive
(run-to-completion)
2.
Penjadwalan Preemptive
Penjadwalan nonpreemptive
Begitu proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses tidak dapat diambil
alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
Penjadwalan preemptive
Saat proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses dapat diambil alih
proses lain sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan
menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu.
Penjadwalan preemptive berguna pada
sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian/tanggapan pemroses secara
cepat. Misalnya:
• Pada sistem-sistem waktu nyata, kehilangan interupsi (yaitu interupsi
tidak segera dilayani) dapat berakibat fatal.
• Pada sistem-sistem interaktif time-sharing,
penjadwalan preemptive penting agar dapat menjamin waktu
tanggap yang memadai.
Manfaat Penjadwalan
Bagi
pemilik :
•
Mengetahui
waktu mulai dan selesainya kegiatan.
•
Merencanakan
aliran kas.
•
Mengevaluasi efek
perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya kegiatan.
Bagi
kontraktor:
•
Memprediksi
kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
•
Merencanakan
kebutuhan material, peralatan, dan tenaga
kerja.
•
Mengatur
waktu keterlibatan sub-kontraktor.
•
Menghindari
konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
•
Merencanakan
aliran kas
•
Mengevaluasi
efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya proyek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar