Mp3

Rabu, 21 September 2016

HUBUNGAN ANTARA ANGGARAN DAN MANAJEMEN

MAKALAH
HUBUNGAN ANTARA ANGGARAN
DAN MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :
Hasvin Hismawati       (14030276)
Krisna Lia Naifi          (14030144)
Maydina Nur .A.         (14030141)
Mufidul Akhsan          (14030182)
Nur Afni fitriani          (14030170)
4E/AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPU :
Erni Unggul SE.MSI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
Jl. Mataram No. 9 Pesurungan Lor Margadana Tegal
Telp. (0283) 352000 Fax. (0283) 353353



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Hubungan antara Anggaran dan manajemen terletak pada fungsi, Anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, sehingga kehadiran manajemen selalu dibutuhkan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh manajemen yang trampil. Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno “management”, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
Anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi   fungsi   perencanaan,   koordinasi,   dan   pengawasan.   Jadi   bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam bidang usaha. Anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti. Bersifat sistematis  artinya anggaran disusun dengan  berurutan dan berdasarkan logika.   Setiap   manajer   dihadapkan   pada   suatu  tanggung   jawab   untuk mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu. Keputusan yang diambil oleh manajer   tersebut,   merupakan   pelaksanaan   fungsi   manajer   dari   segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.



1.2     Rumusan Masalah
Dalam   penulisan   makalah   ini,   permasalahan   yang   akan   dibahas dirumuskan sebagai berikut :
1)        Pengertian Anggaran dan Manajemen
2)        Fungsi Anggaran dan Manajemen
3)        Tujuan Anggaran dan Manajemen
4)        Manfaat Anggaran dan Manajemen
5)        Hubungan antara Anggaran dan Manajemen

1.3     Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penyusunan makalah ini Antara lain :
1)        Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Aggaran yang diampu Oleh: Ibu Erni Unggul
2)        Untuk menambah pengetahuan tentang anggaran dan Manajemen serta Hubungan Anggaran dan Manajemen.
           
1.4     Manfaat Pembahasan
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak Yang terkait diantaranya:
1)        Bagi penulis
Untuk mendapatkan gambaran yang nyata dan menambah Pengetahuan serta meningkatkan wawasan khususnya mengenai Hubungan Anggaran dan Manajemen, juga untuk memenuhi syarat dalam memenuhi Tugas kelompok Mata Kuliah Anggaran.
2)        Bagi pembaca
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi bagi pembaca baik Dosen maupun mahasiswa lain yang membaca.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1     PENGERTIAN ANGGARAN & MANAJEMEN
A.      Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode)   tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali  disebut juga  dengan  rencana keuangan.  Dalam anggaran, satuan kegiatan  dan satuan  uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan   akan   dikuantifikasikan   dalam   satuan   uang,   sehingga   dapat   diukur.
Pencapaian   efisiensi   dan   efektivitas   dari   kegiatan   yang  dilakukan. Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
1.        Perencanaan
Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.
2.        Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
3.        Dinyatakan dalam unit moneter
Yaitu unit (kesatuan) yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.


4.        Jangka waktu tertentu yang akan datang
Yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.        Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2.        Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non moneter.
3.        Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran per tahun-misalnya, perusahaan busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim semi.
4.        Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima langsung tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
5.        Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
6.        Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
7.        Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan.
B.       Pengertian Manajemen
Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk membuat perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1.        Ada tujuan yang hendak dicapai
2.        Ada pemimpin (atasan)
3.        Ada yang dipimpin (bawahan)
4.        Ada kerja sama.

2.2     FUNGSI ANGGARAN & MANAJEMEN
Fungsi Anggaran antara lain :
Fungsi Anggaran merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
1)        Pedoman Kerja
·           Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
·           Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional.
·           Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
·           Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih : mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.
·           Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja.
·           Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan.
2)        Alat Pengkoordinasian kerja
·           Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting. Seringkali terjadi kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang. Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi dan merasa makin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci (beruapa budget) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.
·           Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget, dapat dinilai apakah rencana ter sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.
·           Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.
3)        Alat pengawasan kerja
·           Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan.
·           Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan,
Kontrol terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.
Fungsi - Fungsi manajemen :
1.        Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. 
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.        Menjelaskan berbagai masalah.
2.        Menentukan prioritas masalah.
3.        Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan.
4.        Mengkaji hambatan dan kendala.
5.        Menyusun rencana kerja operasioanal.
Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.        Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
2.        Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
3.        Mengarahkan perhatian pada tujuan.
4.        Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
5.        Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
6.        Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana.
2.        Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
3.        Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff  yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan ,dan lain-lain.


4.        Coordinating (Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
5.        Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan.

2.3     Manfaat Anggaran dan Manajemen
Manfaat Anggaran
Dengan  penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila  ditunjang  oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan  yang terarah  dan dibantu   oleh   perencanaan-perencanaan   yang   matang.   Perusahaan   yang berkecenderungan   memandang   ke   depan,   akan   selalu   memikirkan   apa   yang mungkin   dilakukannya   pada   masa   yang   akan   datang.   Sehingga   dalam pelaksanaannya,   perusahaan-perusahaan   ini   tinggal   berpegangan   pada   semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Manajer   harus   mengambil   keputusan-keputusan   yang   paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.
Manfaat Manajemen
Manfaat Manajemen Adapun manfaat dari manajemen antara Lain:
·           Membantu membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
·           Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari apa yang kita rencanakan.
·           Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal sehingga kita akan terbiasa mempersiapkan rencana lain atas kejadian yang tidak diinginkan dari factor luar.
·            Memungkinkan kita untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang yang terbaik atas permasalahan dan pilihan keputusan.
·            Menciptakan kerangka kerja  komunikasi internal dengan orang lain.
·            Membantu mengintegrasikan perilaku individu kita kedalam kelompok atau golongan.

2.4     Macam-macam Anggaran
1.        Anggaran Operasional (rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan didalam suatu periode tertentu) yang termasuk dalam anggaran operasional (anggaran pendapatan, anggaran biaya dan anggaran laba).
2.        Anggaran keuangan (anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas operasi perusahaan. Yang termasuk dalam anggaran keuangan (anggaran investasi, anggaran kas dan proyeksi neraca)
Tipe Anggaran :
1.    Ceiling Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas.
2.        A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya
3.        Performance and Program Budgets
Tipe ini berguna untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.         
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran adalah :
a)        Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri, antara lain berupa penjualan tahun-tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual dan sebagainya, kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas lain.
b)         Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasakan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan, antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, perekonomian nasional, berbagai kebijakan pemerintah

2.5     Hubungan Anggaran Dengan Manajemen
Hubungan antara anggaran dan manajemen adlah sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu sebagai pertimbangan awal dalam melakukan sesuatu / perencanaan keuangan perusahaan, oleh karena itu pengganggaran sangat penting perannya dalam sebuah perusahaan/ manajemen dan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
§   Anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, sehingga kehadiran manajemen selalu dibutuhkan.
§   Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh manajemen yang trampil.
Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk menyediakan :
1.        Perencanaan            (Planning)
2.        Pengoorganisasian  (Organizing)
3.        Pengarahan             (Directing)
4.        Pengkoordinasian   (Coordinating)
5.        Pengawasan            (Controlling)
Hakikat anggaran cenderung banyak persamaannya dengan hubungan antar manusia (human ralation) daripada sekedar rekayasa angka. Pengendalian biaya dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu berhasil tidaknya suatu anggaran tergantung dari sikap (attitude) para individu yang bersangkutan. Mekanisme anggaran semata-mata merupakan teknik yang meyakini bahwa agar kinerja yang baik dapat dicapai, perlu ditetapkan suatu standar.








BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu (periode)   tertentu di masa yang akan datang. Hubungan antara anggaran dan manajemen adlah sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu sebagai pertimbangan awal dalam melakukan sesuatu / perencanaan keuangan perusahaan, oleh karena itu pengganggaran sangat penting perannya dalam sebuah perusahaan/ manajemen dan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
§   Anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, sehingga kehadiran manajemen selalu dibutuhkan.
§   Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh manajemen yang trampil.




DAFTAR PUSTAKA

-Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 1

-Robert N.Anthony Vijay Govindarajan. Management Control System, penerbit Salemba Empat,2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar