Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan dating.
Investasi sementara ini umumnya berupa surat berharga (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya)
Tujuannya utuk menanamkan kas ynag untuk semetara waktu tidak terpakai dalam kefiatan bisnis perusahaan.
Investarsi sementara adalah adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.
Investasi sementara dan jangka panjang di perusahaan dalam sekuritas seperti saham dan obligasi adalah merupakan salah satu alternatif penanaman dana. Apabila sebuah perusahaan mempunyai kelebihan dana, maka manajemen yang efesien tidak akan membiarkan dana tersebut menganggur begitu saja. Dana dapat ditanamkan dalam berbagai bentuk, misalnya ditanamkan dalam aktiva-aktiva tertentu yang harganya cenderung seperti emas atau tanah.
Bentuk investasi jangka pendek :
=>Investasi jangka pendek dalam saham.
Saham : surat bukti ikut menanamkan modal dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas).
Investasi >> Pendapatan >> Deviden
=>Investasi jangka pendek dalam obligasi.
Obligasi : surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya.
Pembelian Obligasi >> Pendapatan >> Bunga Obligasi
Sarana investasi jangka pendek :
=>Jasa Giro
Jasa giro merupakan produk perbankan yang memberikan bunga terendah, berkisar sekitar 3-4%. Biasanya dipakai perusahaan untuk mempermudah transaksi pembayaran.
=>Tabungan
Tabungan layanan perbankan yang memberikan bunga diatas jasa giro, dan bisa diambil setiap saat.
=>Deposito
Deposito bunganya lebih tinggi tabungan, akan tetapi mesti disimpan untuk jangka waktu tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo biasanya dikenakan pinalti.
=>Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang yaitu reksadana yang berinvestasi pada pasar uang seperti Deposito, SBI dan obligasi jangka pendek. Biasanya tingkat pengembalian reksadana pasar uang lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari Deposito, akan tetapi bisa dicairkan setiap saat.
Tujuan investasi sementara adalah memanfatkan kas yang sementara menganggur (tidak dipakai) untuk mendapatkan tambahan aliran kas masuk.
Investasi sementara dikategorikan dalam neraca termasuk aktiva lancar. Kategori ini (investasi sementara sebagai aktiva lancar) bukan dilihat dari lamanyakepemilikan, tapi pada tujuan kepemilikan investasi sementara.
Ada sekuritas (surat berharga) yg tdk dikategorikan sbg investasi sementara, meskipun mudah dipasarkan dan harganya stabil :
1. Saham perusahaan sendiri yg dibeli/ditarik kembali dari peredaran (treasury stock)
2. Sekuritas yang dibeli untuk menguasai perusahaan lain.
3. Sekuritas yang dimiliki untuk menjaga hubungan baik.
4. Sekuritas lainnya yg tujuannya bukan untuk mendapatkan/menjadi sumber kas yang segera.
Sekuritas adalah salah satu bentuk investasi berupa sertifikat fisik (warkat) atau elektronik yang bisa diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan. Sekuritas diterbitkan oleh perusahaan sebagai bukti bahwa pemilik sekuritas mempunyai sebagian kepemilikan atas perusahaan atau memiliki piutang pada perusahaan yang menerbitkan. Bentuk sekuritas dapat berupa saham atau obligasi.
Ada 3 jenis sekuritas yang dapat dipilih:
Ada 3 jenis sekuritas yang dapat dipilih:
- Sekuritas penghasilan tetap
Sekuritas jenis ini adalah obligasi, yakni surat utang jangka menengah-panjang yang diterbitkan oleh perusahaan/pemerintah dengan nilai nominal yang dibayarkan pada tanggal jatuh tempo tertentu. Jenis sekuritas ini dipengaruhi oleh suku bunga pasar. Jika suku bunga naik, maka harga obligasi turun, begitu pula sebaliknya. Keuntungan sekuritas ini berupa bunga yang dibayarkan pada periode tertentu, mulai dari 1 tahun hingga di atas 5 tahun.
- Sekuritas penghasilan tidak tetap
Jenis sekuritas penghasilan tidak tetap adalah saham yang juga merupakan sekuritas jangka panjang. Saham atau sekuritas ekuitas diterbitkan oleh perusahaan sebagai sumber pendanaan dan merupakan tanda penyertaan modal seseorang dalam suatu perusahaan. Sekuritas ini membuat pemiliknya memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, serta berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
- Sekuritas karakter pilihan
Jenis sekuritas karakter pilihan adalah warrant, yaitu hak yang dimiliki untuk membeli saham pada waktu tertentu dengan harga tertentu yang telah ditentukan oleh penerbit warrant. Sekuritas ini biasa digunakan sebagai tambahan sewaktu obligasi diterbitkan. Seperti saham, warrant juga dapat diperjualbelikan. Jenis warrant antara lain stock warrant dan index warrant.
Sekuritas ekuitas adalah bukti surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan bagian dari kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas kepemilikan modal yang terbagi ke dalam kepemilikan i saham biasa,saham preferen,atau modal saham lainnya termasuk juga hak untuk memperoleh atau melepas kepentingan kepemilikan pada harga kesepakatan, misalnya waran, atau opsi right dancall
Sekuritas ekuitas dikatakan sekuritas siap jual yang diklasifikasi aktiva lancar jika sekuritas ekuitas siap untuk digunakan dalam periode operasi saat ini ,Sekuritas ekuitas investor akan mendapatkan deviden dari harga saham yang terjual ,sekuritas ekuitas termasuk juga hak untuk memperoleh atau melepas kepentingan kepemilikan pada harga .
Kategori Sekuritas :
o Sekuritas untuk diperdagangkan (trading) : sekuritas yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu dekat untuk memperoleh pendapatan dari selisish harga beli dan harga jual jangka pendek. Pada nilai wajar dengan perubahan yang dilaporkan pada laba bersih.
o Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sale) : sekuritas yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual di suatu waktu masa depan. Pada nilai wajar dengan perubahan yang dilaporkan pada bagian modal pemegang saham.
o Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) : sekuritas utang dimana investor memiliki tujuan dan kemampuan untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Atau pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Dilihat dari segi waktu (lamanya), investasi dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Investasi Lancar dan Investasi Jangka Panjang. Golongan pertama, investasi lancar yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang. Sedang investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar. Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa.
Hakekat investasi jangka panjang adalah:
a) Bagian dari aktiva perusahaan,
b) Ditanamkan dalam bentuk tertentu
c) Dimaksudkan untuk mencari keuntungan/menambah kekayaan atau untuk tujuan lainnya.
d) Dalam waktu lebih dari satu tahun
TUJUAN INVESTASI JANGKA PANJANG
tujuan investasiadalah sebagai berikut:
a) Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
b) Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
c) Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
BENTUK-BENTUK INVESTASI JANGKA PANJANG
a) Investasi pada tanah atau bangunan (Investasi Properti), bukan untuk operasi perusahaan yang disebut dengan investasi properti.
b) Investasi dalam bentuk tabungan atau deposito
c) Investasi dalam saham atau obligasi.
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti tabungan atau deposito di bank, pada umumnya dapat mendatangkan pendapatan bunga tetap dengan resiko kecil, tetapi sewaktu-waktu mungkin terjadi likuidasi bank yang dapat mengakibatkan hilangnya investasi. Sedang untuk investasi di properti (rumah dan bangunan) menjanjikan keuntunganyang relatif tinggi tetapi juga beresiko tergusur atau terjadi kebakaran. Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham.
Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam perjanjian awal. Di lain pihak, investasi jangka panjang dalam saham akan memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat bunga obligasi, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi dan sebaliknya.
Selain itu, investasi dalam saham juga memberikan hak suara sebagai pemilik yang berarti turut menentukan kebijakan perusahaan. Investasi jangka panjang ke dalam saham atau obligasi lebih menguntungkan dari pada investasi dalam bentuk lain karena prosedur yang lebih mudah, dan dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar dalam waktu relatif singkat (high return).
INVESTASI DALAM SEKURITAS EKUITAS
1. Sekuritas ekuitas adalah sekuritas yang menunjukkan kepemilikan pada suatu
entitas atas saham biasa, saham preferen atau modal saham lainnya.
2. Sekuritas ekuitas termasuk juga hak untuk memperoleh atau melepas kepentingan
kepemilikan pada harga kesepakatan, misalnya waran, atau opsi right dan call.
3. Obligasi yang bisa dikonversi atau saham preferen yang dapat ditebus tidak
diklasifikasikan sebagai sekuritas ekuitas.
4. Sekuritas dicatat pada biaya pembelian sekuritas. Biaya pembelian sekuritas
ekuitas termasuk: harga pembelian, komisi broker, dan komisi lainnya terkait
dengan pembelian. Apabila biaya sekuritas tidak dapat ditentukan, maka biaya
sekuritas ekuitas dicatat sesuai dengan nilai wajar atau nilai aktiva yang diterima
(apabila non kas)
5. Perlakuan akuntansi terhadap sekuritas ekuitas ditentukan oleh besar kepemilikan
investor atas saham dari entitas penjual.
Investasi jangka panjang dalam sekuritas ekuitas
Salah satu karakteristik dari perekonomian bebas adalh banyaknya investasi antarperseroan. Apapun tujuan khusus dalam sekuritas perusahaan lain diharapkan akan meningkatkan keadaan ekonomi perusahaan yang membeli saham tersebut . Masalah akuntansi dan pelaporan investasi jangka panjang dalam sekuritas ekuitas akan dibahas pada bagian bagian ini :
1. Perolehan saham
INVESTASI DALAM SAHAM
Investasi dalam bentuk saham merupakan pembelian / penyertaan / kepemilikan perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa deviden.
Keuntungan lainnya bisa berupa Control Management: yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management diperoleh jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan investasi saham disebut Perusahaan Induk (Parent Company) sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut Perusahaan Anak (Subsidiary Company) hubungan keduanya biasa disebut Perusahaan yang berafiliasi (parent Subsidiary Affiliation).
Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud antara lain:
· Memperkokoh jaringan pasar
· Memperkuat distribusi
· Menjaga suplai bahan baku
· Memperkuat manajemen
PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP KEPEMILIKAN SEKURITAS
Katergori Kepemilikan Saham :
KEPEMILIKAN KURANG DARI 20%
Ketika investor memiliki kepentingan kepemilikan kurang dari 20%, maka dianggap investor memiliki pengaruh yang kecil ataupun tidak memiliki pengaruh terhadap pemilik saham (investee). Jika harga pasar tersedia, maka sekuritas ekuitas dinilai dan dilaporkan menggunakan metode nilai wajar (fair value method). Namun, apabila nilai pasar wajar tidak tersedia, maka investasi dinilai dan
dilaporkan sebesar kos perolehan (Cost Method).
KEPEMILIKAN SAHAM ANTARA 20% DAN 50%
Kepemilikan saham antara 20% dan 50% saham entitas lainnya, suatu entitas dapat dianggap memiliki pengaruh yang signifikan. Pengaruh yang signifikan merupakan kemampuan untuk melakukan pengaruh pada suatu entitas (investee) terkait dengan:
- Menetapkan wakil pada dewan direktur
- Partisipasi dalam pembuatan keputusan
- Transaksi antar perusahaan
- Perubahan-perubahan atas personil-personil manajerial, atau
- ketergantungan teknologi
Apabila kepemilikan antara 20% dan 50% maka investor dianggap mampu melakukan pengaruh pada investee dan investor harus mencatat penyertaan dengan metode ekuitas.
KEPEMILIKAN MELEBIHI 50%
Apabila kepemilikan saham melebihi 50%, maka investor telah memiliki hak pengendalian pada investee. Perusahaan investor disebut sebagai perusahaan induk (Parent Company) dan Investee merupakan perusahaan anak (subsidiary). Ketika kepemilikan mencapai 50% maka perusahaan induk wajib menyusun laporan keuangan , konsolidasi, sedangkan perusahaan induk tetap mencatat investasi dengan metode ekuitas. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi dibahas pada akuntansi keuangan lanjutan.
PENYAJIAN INVESTASI DI NERACA
- Sekuritas perdagangan disajikan sebagai aktiva lancar
- Sekuritas hutang yang ditahan sampai jatuh tempo (held to maturity)diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar tergantung tanggal jatuh tempo masing-masing sekuritas.
- Sekuritas hutang siap jual (available for sale) dikalsifikasi sebagai aktiva lancar atau non lancar tergantung tanggal jatuh tempo dan kapan akan dijual.
- Sekuritas ekuitas dikatakan sekuritas siap jual harus diklasifikasi lancar jika sekuritas ekuitas siap untuk digunakan dalam perode operasi saat ini.
METODE PENCATATAN INVESTASI DALAM SAHAM
Yang dimaksud dengan persentase pemilikan saham adalah persentase jumlah
lembar saham yang dimiliki oleh investor dibandingkan dengan jumlah lembar saham
yang beredar. Persentase pemilikan saham dan metode pencatatannya adalah :
Persentase pemilikan : Metode Pencatatan :
Kurang dari 20% Metode nilai wajar
20% sampai dengan 50% Metode ekuitas
A. METODE NILAI WAJAR
1. KEPEMILIKAN KURANG DARI 20%
Ketika investor memiliki kepentingan kepemilikan kurang dari 20%, maka
dianggap investor memiliki pengaruh yang kecil ataupun tidak memiliki pengaruh
terhadap pemilik saham (investee). Jika harga pasar tersedia, maka sekuritas ekuitas
dinilai dan dilaporkan menggunakan metode nilai wajar (fair value method). Namun,
apabila nilai pasar wajar tidak tersedia, maka investasi dinilai dan dilaporkan sebesar
harga perolehan (Cost Method). Metode nilai wajar mengharuskan perusahaan
mengklasifikasi sekuritas ekuitas pada saat pemerolehan sebagai Sekuritas Tanpa
Perdagangan ( non trading securities ) ataupun Sekuritas Perdagangan (Trading
securities).
Untuk sekuritas perdagangan aturan akuntansi dan pelaporan menurut IFRS
adalah :
1. Investasi dinilai sebesar nilai wajar
2. Mencatat laba rugi yang belum direalisasi dalam lama bersih.
Sedangkan untuk sekuritas tanpa perdagangan ( non trading securities ) aturan
akuntansi dan pelaporan menurut IFRS adalah :
1. Investasi harus dinilai sebesar nilai wajar
2. Mencatat laba dan rugi yang belum direalisasi dalam other comperhensive income
( laporan laa rugi komperhensif ).
Jurnal untuk metode nilai wajar
1. Pada saat pembelian saham
Investasi Saham “sebesar harga perolehan saham”
Kas “sebesar kas yang dikeluarkan”
2. Pada saat pengumuman pembagian dividen
Tidak ada jurnal
3. Pada saat penerimaan dividen
Kas “sebesar dividen yang diterima”
Pendapatan dividen “sebesar dividen yang diterima”
4. Pada saat saham dijual
Kas “sebesar kas yang diterima”
Investasi saham “sebesar biaya saham”
Laba/rugi penjualan saham “selisih antara kas dengan investasi saham”
5. Pada saat penilaian berdasarkan fair value
Penyesuaian saham dengan nilai pasar “sebesar selisih nilai saham dengan nilai pasar”
Laba belum terealisasi “sebesar selisih nilai saham dengan nilai pasar”
B.METODE EKUITAS
1. KEPEMILIKAN SAHAM ANTARA 20% DAN 50%
Kepemilikan saham antara 20% dan 50% saham entitas lainnya, suatu entitas
dapat dianggap memiliki pengaruh yang signifikan. Pengaruh yang signifikan merupakan
kemampuan untuk melakukan pengaruh pada suatu entitas (investee) terkait dengan:
1. Menetapkan wakil pada dewan direktur
2. Partisipasi dalam pembuatan keputusan
3. Transaksi antar perusahaan
4. Perubahan-perubahan atas personil-personil manajerial, atau
5. ketergantungan teknologi
Pemegang saham yang kepemilikannya sebesar 20% sampai dengan 50% dari
seluruh jumlah saham beredar akan mencatat akan mencatat investasinya dengan metode
ekuitas (equity method). PSAK no.15 menyatakan bahwa metode ekuitas adalah metode
akuntansi yang mencatat investasi saham sebesar harga perolehannya dan selanjutnya
menyesuaikan dengan perubahan dalam bagian kepemilikan investor atas aktiva bersih
perusahaan yang terjadi setelah perolehan.setiap periode akuntansi harga pokok surat
berharga harus disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan investee
sebanding dengan persentase pemilikannya.dividen yang diterima dicatat mengurangi
saldo rekening investasi saham. Pada akhir periode tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian
bila harga perolehan berbeda dengan nilai wajarnya.
Perolehan saham
Seperti kepemilikan saham kurang dari 20%, saham dapat diperoleh melalui berbagai
cara seperti dibeli tunai, melalui tukar menukar, atau dibeli secara lumpsum.
Penerimaan Dividen
Investor memiliki saham 20% sampai dengan 50% akan mencatat dividen yang
diterimanya sebagai pengurang rekening investasi saham.
KEPEMILIKAN MELEBIHI 50% ( KONSOLIDASI )
Apabila kepemilikan saham melebihi 50%, maka investor telah memiliki hak
pengendalian pada investee. Perusahaan investor disebut sebagai perusahaan induk
(Parent Company) dan Investee merupakan perusahaan anak (subsidiary). Ketika
kepemilikan mencapai 50% maka perusahaan induk wajib menyusun laporan keuangan ,
konsolidasi, sedangkan perusahaan induk tetap mencatat investasi dengan metode
ekuitas. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi dibahas pada akuntansi keuangan
lanjutan.
mengeliminasi keuntungan yang direalisasi dari perhitungan laba komperhensif.
MASALAH PELAPORAN LAINNYA
Masalah-masalah berikut yang berkaitan dengan sekuritas hutang dan ekuitas :
1. Penyajian Investasi dalam Laporan Keuangan
Kategori Investasi
|
Penilaian
|
Klasifikasi
|
Sekuritas perdagangan (hutang dan ekuitas)
|
Nilai wajar
|
Aktiva lancar
|
Dimiliki hingga jatuh tempo (hutang)
|
Biaya yang diamortisasi
|
Lancar atau tidak lancar bergantung pada tanggal jatuh tempo sekuritas individual
|
Hutang yang tersedia untuk dijual
|
Nilai wajar
|
Bergantung pada situasi. Lancar atau tidak lancar bergantung pada jatuh tempo serta ekspektasi penjualan dan penebusan tahun beriktunya
|
Ekuitas yang tersedia untuk dijual
|
Nilai wajar
|
Bergantung pada situasi. Lancar atau tidak lancar bergantung pada ekspektasi penjualan pada tahun berikutnya
|
Pengungkapan yang Diperlukan menurut Metode Ekuitas
· Nama setiap investee dan persentase kepemilikan saham biasa
· Kebijakan akuntansi investor berkaitan dengan investasi saham biasa
· Selisih, jika ada, antara jumlah dalam akun investasi dan jumlah ekuitas yang mendasarinya dalam aktiva bersih perusahaan investee
· Nilai aggregate dari setiap investasi yang diklasifikasikan berdasarkan harga pasar
· Ketika investasi yang dihitung dengan metode ekuitas itu material secara keseluruhan, maka perusahaan mungkin perlu menyajikan ikhtisar informasi yang berhubungan dengan aktiva, kewajiban dan hasil operasi perusahaan investee.
AKUNTANSI UNTUK INSTRUMEN DERIVATIF
Ada 3 jenis derivative yaitu : (1) Forward (2) Opsi (3) Swap
Forward dan Futures yaitu kontrak derivatif yang memberikan kepada pemegangnya kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu pada suatu waktu dengan harga tertentu. Forward merupakan transaksi "over the counter" dan Futures merupakan transaksi yang dilakukan di bursa.
Options yaitu kontrak derivatif yang memberikan kepada pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu pada suatu waktu dengan harga tertentu.
Swap yaitu perjanjian antara 2 pihak untuk mempertukarkan sejumlah cash flow pada suatu periode tertentu. Contoh: Kedua perusahaan menghadapi risiko ketidakpastian tingkat bunga. Jika tingkat bunga tinggi,
INSTRUMEN DERIVATIF adalah instrumen keuangan yang memperoleh nilai mereka dari nilai dan karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari seperti aset, indeks, atau tingkat suku bunga.
PENGERTIAN DERIVATIF adalah kontrak yang bersifat bilateral atau perjanjian dalam penukaran pembayaran dengan penurunan nilai yang berasal dari produk turunan. Derivatif terdiri atas efek yang diturunkan dari instrumen efek lain yang disebut "underlying". Ada beberapa macam instrumen derivatif di Indonesia, seperti bukti right, waran dan kontrak berjangka.
Perbedaan antara Instrumen Keuangan Tradisional dan Derivatif
1. Instrumen tersebut mempunyai : 1) satu atau lebih dasar 2) provisi pembayaran yang teridentifikasi
2. Instrumen tersebut memerlukan investasi kecil atau tanpa investasi sama sekali pada awal kontrak
3. Instrumen tersebut mengharuskan atau memperbolehkan penyelesaian bersih
SEKURITAS YANG DIMILIKI SAMPAI JATUH TEMPO
Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya yang diamortisasi,buakn pada nilai wajarnya. Jika manajemen beniat mempunyai sekuritas sampai jatuh tempo dan tidak untuk menjualnya,maka nilai wajar(harga jual) tidaklah relevan untuk mengukur dan mengevaluasi arus kas sekuritas ini. Karena tidak disesuaikan kenilai wajar, maka sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba/modal yang dilaporkan.
SEKURITAS YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Perusahaan melaporkan dalam neraca ,sekuritas yang tersedia untuk dijual pada nilai wajar,tetapi tidak melaporkan perubahan nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu terjual.
Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya yang diamortisasi,buakn pada nilai wajarnya. Jika manajemen beniat mempunyai sekuritas sampai jatuh tempo dan tidak untuk menjualnya,maka nilai wajar(harga jual) tidaklah relevan untuk mengukur dan mengevaluasi arus kas sekuritas ini. Karena tidak disesuaikan kenilai wajar, maka sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba/modal yang dilaporkan.
SEKURITAS YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Perusahaan melaporkan dalam neraca ,sekuritas yang tersedia untuk dijual pada nilai wajar,tetapi tidak melaporkan perubahan nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu terjual.
PENILAIAN SURAT-SURAT BERHARGA
Adapun hal-hal yang harus diputuskan dalam investasi adalah sebagai berikut :
a. Sekuritas apa yang menjadi pilihan investasi ?
b. Berapa besar investasi ?
c. Kapan investasi tersebut dilaksanakan ?
Untuk mengambil keputusan-keputusan tersebt diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan kebijakan investasi
Investor harus menentukan tujuan investasi dan berapa jumlah dana yang dipersiapkan untuk investasi tersebut.
b. Analisis sekuritas
Tujuan analisis ini adalah mengetahui sekuritas karakteristik mispriced, yaitu sekuritas yang harganya bisa sangat tinggi atau sangat rendah. Dengan kata lain, sekuritas tersebut tidak stabil dalam hal pergerakan harga di bursa. Untuk mengetahui mispriced dapat digunakan analisis teknik dan analisis fundamental. Analisis teknik adalah analisis yang menggunakan data empiris berupa perubaahn harga pada masa lalu untuk mempredikisi harga sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berguna untuk memprediksi harga di masa yang akan datang dengan cara memprediksi prospek perusahaan di masa yang akan datang.
c. Penentuan portofolio
Portofolio adalah gabungan surat-surat berharga sebagai pilihan investasi. Prinsip portofolio menganut paham “don’t put all your eggs in one basket”. Jadi, dalam bermacam-macam sekuritas yang kita miliki, jka salah satunya mendapat keuntungan maka dapat menutup kerugian sekuritasa lainnya.
d. Melakukan revisi portofolio
Pada tahap ini, dilakukan penilaian kembali terhadap tiga tahap sebelumnya. Jika berdasarkan penilaian kembali perlu dilakukan perubahan, maka pada tahap ini perubahan tersebut terjadi. Jangan lupa dengan semboyan “teliti sebelum membeli”.
e. Penilaian hasil produksi
Pada tahap ini, investor melakukan evaluasi terhadap keuntungan yang diperoleh dan resiko yang harus ditanggung dari portofolio yang dimiliki.
terimakasih , sangat membantu :)))))
BalasHapusterimakasihhhhh semoga ilmu nya selalu bermanfaat
BalasHapus