AKUNTANSI UNTUK DANA PENSIUN
SIFAT PROGRAM PENSIUN
Program pensiun adalah sebuah perjanjian yang menetapkan
bahwa pemberi kerja atau majikan memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para
karyawannya setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika
masih bekerja. Akuntansi pensiun dapat dibagi dan diperlakukan secara terpisah
sebagaiakuntansi untuk pemberi kerja dan akuntansi untuk
dana pensiun.
Beberapa program pensiun dapat bersifat wajib dimana
para karyawan menanggung sebagian dari biaya tunjangan yang ditetapkan atau
secara sukarela melakukan pembayaran untuk menaikkan tunjangan mereka.
Program-program lainnya dapat bersifat tidak wajib dimana
pemberi kerja yang menanggung keseluruhan biaya.
Program Pensiun Dengan Iuran Pasti
Dalam
program dengan iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk mengkontribusikan ke
dalam sebuah perwalian pensiun suatu jumlah tertentu selama setiap periode
berdasaekan rumus yang ditetapkan. Rumus ini memperhitungkan faktor-faktor
seperti umur, lama masa kerja karywan, laba pemberi kerja, dan tingkat kompensasi.
Hanya kontribusi pemberi kerja yang ditetapkan, tidak ada janji mengenai
tunjangan yang akhirnya akan dibayarkan kepada karyawan. Bentuk umumnya adalah
rencana “401 (k)”
Jumlah
awal yang dikontribusikan biasanya diserahkan kepada wali amanat pihak ketiga
yang independen yang bertindak atas nama penerima tunjangan, yaitu karyawan
peserta program. Wali amanat ini memegang hak kepemilian atas aktiva pensiun
dan bertanggung jawab atas investasi serta distribusinya. Akuntansi untuk program
dengan iuran pasti bersifat sederhana atau langsung. Karywan menerima manfaat
dan keuntungan atau resiko kerugian atas aktiva yang dikontribusikan ke dalam
program pensiun.
Program Pensiun Dengan Tunjangan Pasti
Program
dengan tunjangan pasti menetapkan tunjangan yang akan diterima karyawan pada
saat pensiun. Rumus yang biasa digunakan menetapkan bahwa tunjangan itu
merupakan fungsi dari sekian tahun masa kerja karyawan dan tingkat kompensasi
karyawan ketika ia mendekati pensiun.
Para
karyawan adalah phak penerima dalam perwalian dengan iuran pasti, tetapi
perwalian dengan tunjangan pasti pemberi kerja adlah pihak pertama. Tujuan
utama perealian dalam program dengan tunjangan pasti adalah menjaga aktiva
dengan menginvestasikannya agar tersedia cukup uang untuk membayar kewajiban
pemberi kerja kepada karyawan ketika meraka pensiun. Dalam hal bentuk,
perwalian itu merupakan suatu entitas terpisah, sementara dalam hal substansi,
aktiva dan kewajiban perwalian adalah milik pemberi kerja. Yaitu, selama
program masih berjalan, pemberi kerja bertanggung jawab atas pembayaran
tunjangan yang telah ditentukan (tanpa mempersoalkan apa yang terjadi dalam
perwalian).
Para
pemberi kerja menghadapi risiko dalam program dengan tunjangan pasti karena
harus memastikan bahwa mereka telah memberikan kontribusi yang cukup untuk
memenuhi biaya tunjangan yang telah ditentukan dalam program. Beban yang diakui
setiap periode tidak perlu sama denga kontribusi kas.
Peran Aktuaris Dalam Akuntansi Pensiun
Aktuaris
adalah orang yang telah dilatih melalui suatu program sertifikasi yang panjang
dan berat untuk menaksir probabilitas peristiwa di masa depan serta dampak
keuangannya. Para aktuaris bertugas membuat prediksi (disebut asumsi actuarial)
mengenai angka kematian atau mortalitas, perputaran karyawan, suku bunga
dan pendapatan, frekuensi pensiun dini, gaji masa depan, dan setiap faktor
lainnya dalam hal perhitungan berbagai ukuran pensiun yang mempengaruhi laporan
keuangan seperti, kewaiiban pensiun, baiaya tahunan untuk menjalankan program,
dan baiaya amandemen program.
AKUNTANSI UNTUK PENSIUN
Ukuran Alternatif Kewajiban
Sebagian
besar akubtan setuju bahwa kewajiban pensiun pemberi kerja adalah kewajiban
kompensasi yang ditangguhkan kepada para karyawannya atas jasa-jasa mereka
menurut persyaratan dalam program pensiun, tetapi ada cara alternatif untuk
mengukur kewajiban itu. Ukuran kewajiban pertama adalah tunjangan terjamin,
dimana ini merupakan tunjangan yang berhak diterima karyawan sekalipun karyawan
itu tidak memberikan jasa tambahan dalam program. Ukuran kewajiban kedua
mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan atas masa kerja
yang dijalani karyawan setalah mengikuti program, baiak yang terjamin maupun
yang tidak terjamin dengan menggunakan tingkat gaji yang sekarang berlaku.
Ukuran kewajiban ketiga adalah berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang
ditangguhkan atas masa kerja terjamin atau tidak terjamin dengan menggunakan
gaji masa depan.
Umumnya profesi akuntan menggunakan proyeksi kewajiban
tunjangan yaitu nilai sekarang tunjangan yangvterjamin dan yang tidak terjamin
diakrualkan sampai tanggal ini berdasarkan tingkat gaji masa depan karyawan.
Komponen Biaya Pensiun
1. Biaya Jasa, merupakan
beban yang disebabkan oleh kenaikan hutang tunjangan (proyeksi kewajiban
tunjangan) kepada karyawan atas jasa yang mereka berikan selama tahun berjalan
2. Bunga atas Kewajiban,
merupakan beban bunga akrual setiap tahun tas proyeksi kewajiban
tunjangan terjadi tepat seperti pada beban bunga atas setiap hutang yang
didiskontokan
3. Pengembalian Aktual
atas Aktiva Program, merupakan beban pensiun tahunan yang harus disesuaikan
untuk memperhitungkan bunga dan dividen yang terakumulasi dalam dana dan juga
kenaikan serta penurunan nilai pasar aktiva dana itu.
4. Amortisasi Biaya Jasa
Sebelumnya yang Belum Diakui, dimana biaya (biaya jasa sebelumnya) untuk
menyediakan tunjangan retroaktif ini dialokasikan ke beban pensiun di masa
depan, khsusnya selama sisa tahun kerja karyawan yang dipengaruhi
5. Keuntungan atau
Kerugian, ada dua hal yang membentuk keuntungan atau kerugian ini (1) perbedaan
antara pengembalian actual dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva
program (2) amortisasi keuntungan atau kerugian bersih yang belum
diakui dari periode-periode sebelumnya.
MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA PENSIUN
Kolom “Catatan Jurnal Umum” dari kertas kerja menentukan
entri untuk mencatat akun formal buku besar. Kolom “Pencatatan Memo” memelihara
saldo dalam kewajiban keuntungan yang ditetapkan dan perencanaan aset. Saldo
akhir dalam kolom Aset/Kewajiban Pensiun harus seimbang dengan saldo bersih
dalam memo pencatatan.
Catatan dan Kertas Kerja 2011
Jika saldo bersih memo pencatatan berada di posisi kredit,
jumlah rekonsiliasi dalam kolom Aset/Kewajiban Pensiun akan menjadi saldo
seimbang di kredit. Jika saldo bersih memo pencatatan berada di posisi debet,
aset/kewajiban pensiun akan menjadi saldo debit seimbang. Kertas kerja didesain
untuk menghasilkan rekonsiliasi utama, yang akan berguna pada penyiapan laporan
keuangan dan wesel yang diungkapkan yang berkaitan dengan pensiun.
Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya
Sebagai hasil dari biaya jasa masa lalu, kewajiban
keuntungan yang ditetapkan meningkat untuk mengakui kewajiban tambahan
ini. Jika keuntungan dari perkembangan rencana yang ditetapkan
secara seketika, maka perusahaan harus mengakui beban dan kewajiban terkait.
Jika keuntungan tidak ditetapkan secara seketika, biaya jasa yang lalu harus
diakui sebagai beban pada basis garis lurus selama rata-rata sisa periode
hingga keuntungan ditetapkan. Alasan untuk menggunakan penetapan tanggal
sebagai tanggal target untuk pengakuan adalah hal itu merupakan waktu kewajiban
terselesaikan.
Penyesuasian biaya jasa yang lalu yang menunjukkan posisi
positif dan negatif diselesaikan dengan cara yang sama, yaitu langsung
menyesuaikan pendapatan jika menetapkan dan mengamortisasi jumlah yang tidak
ditetapkan selama rata-rata sisa periode hingga penetapan terjadi.
Penjurnalan dan Kertas Kerja 2012
Rekonsiliasi merupakan formula yang membuat kertas kerja
berguna. Hal ini berhubungan dengan komponen dari akuntansi pensiun, dicatat
dan tidak dicatat, satu ke yang lainnya.
Keuntungan atau Kerugian
Perhatian besar
bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki program pensiun adalah perubahan tak
terkendali dan tak terduga biaya pensiun dari (1) perubahan
mendadak dan besar dalam nilai wajar aset program,dan (2) perubahan
asumsi aktuarial yang mempengaruhi jumlah kewajiban imbalan
pasti.
Meratakan Keuntungan dan Kerugian yang tak Diperkirakan atas Aset Program
Aktuaris mengabaikan fluktuasi saat
ini ketika mereka mengembangkan pola pendanaan untuk
membayarmanfaat yang diharapkan di masa depan. Mereka mengembangkan tingkat
pengembalian yang diharapkan dan kalikan dengan nilai aset tertimbang selama
periode waktu yang wajar untuk sampai pada hasil yang
diharapkandari aktiva. Mereka kemudian menggunakan kembali ini
untuk menentukan pola pendanaan perusahaan.
Perbedaan antara pengembalian
yang diharapkan dan actual return disebut sebagai keuntungan
atau kerugian tak terduga, IASB menggunakan istilah keuntungan dan kerugian aset.
Keuntungan aset terjadi
ketikaaktual return melebihi hasil
yang diharapkan, kerugian aset terjadi ketika hasil aktual kurang dari yang
diharapkan.
Meratakan Keuntungan dan Kerugian yang tak Diperkirakan
atas Kewajiban Pensiun
Aktuaris
membuat asumsi mengenai hal-hal seperti mortalotas, angka purnakarya, tingkat
perputaran, tingkat kecacatan dan jumlah gaji. Keuntungan atau kerugian yang
tidak dapat diperkirakan akibat perubahan proyeksi kewajiban tunjangan ini
disebut keuntungan dan kerugian kewajiban.
Keuntungan
kewajiban berasal dari penurunan yang tidak diperkirakan atas saldo kewajiban,
dan kerugian kewajiban berasal dari kenaikan yang tidak diperkirakan.
Keuntungan dan kerugian kewajiban ini digabungkan dalam akun Keuntungan dtau
Kerugian b=Bersih yang Belum Diakui.
Amortisasi Koridor
Karena
keuntungan dan kerugian aktiva serta keuntungan dan kerugia bkewajiban dapat
saling mengoffset, maka akumulasi total keuntungan atau kerugian bersih yang
belum diakui mungkin tumbuh tidak terlalu besar.
Untuk
membatasi pertumbuhan itu, IASB menetapkan pendekatan koridor untuk
mengamortisasi akumulasi saldo akun Keuntungan atau Kerugian Bersih atau
Kerugian Bersih yang Belum Diakui dianggap terlalu besar dan harus diamortisasi
apabila melebihi kriteria yang dipilih IASB secara arbitrer sebesar 10% dari
nilai yang lebih besar antara saldo awal proyeksi kewajiban tunjangan dan nilai
aktiva program yang berkaitan dengan pasar.
Jika saldo Keuntungan Atau Kerugian Bersih yang Belum Diakui
berbeda dalam batas atas dan bawah koridor, maka tidak diperlukan amortisasi
saldo keuntungan atau kerugian bersih yang belum diakui itu akan tetap ada
tanpa perubahan
Ikhtisar Perhitungan Keuntungan atau Kerugian Aktiva
Perbedaan
antara pengembalian actual atas aktiva program dan pengembalian yang
diperkirakan atas aktiva program merupakan komponen keuntungan atau kerugian
aktiva yang tidak diperkirakan (ditangguhkan). Jadi, setelah mempertimbangkan
komponen ini, sebenarnya pengembalian yang diperkirakan atas aktiva program
(bukan pengembalian actual) yang menentukan beban pensiun tahun berjalan.
Keuntungan
atau kerugian bersih yang diamortisasi ditentukan dengan mengamortisasi
keuntungan atau kerugian yang belum diakui pada awal tahun dengan mengikuti
batasan koridor. Dengan kata lain, jika keuntungan atau kerugian yang belum
diakui lebiu besar daripada koridor, maka keuntungan atau kerugian bersih ini
harus diamortisasi. Amortisasi minimum ini harus dihitung dengan membagi
keuntungan atau kerugian bersih yang terkena amortisasi dengan sisa masa kerja
rata-rata. Apabila keuntungan atau kerugian yang tidak diperkirakan digabungkan
dengan amortisasi keuntungan atau kerugian akturial tahun-tahun sebelumnya,
maka akan diperoleh keuntungan atau kerugian bersih yang telah diamortisasi.
Jurnal dan Kertas Kerja 2013
Sebagai
hasil dari adanya penyesuaian yang dibuat, pengembalian yang diharapkan dai
perencanaan aset adalah jumlah yang sesungguhnya untuk menghitung biaya pension
Pengakuan Langsung dari Penaksiran Laba dan Rugi
IASB
mengindikasikan bahwa pendekatan koridor yang menghasilkan jumlah minimum yang
diakui sebagai penaksiran laba dan rugi. Perusahaan boleh memakai metode
sistematis lainnya yang lebih cepat dari pada pendekatan koridor yang digunakan
untuk kedua laba dan rugi dan digunakan secara konsisten dari periode ke
periode. IASB juga mengindikasikan bahwa pengakuan dari penaksiran laba dan
rugi langsung merupakan pendekatan yang lebih baik.
Jika perusahaan memilih pendekatan pengakuan langsung,
penaksiran laba dan rugi dapat menyesuaikan pendapatan bersih atau pendapatan
komprehensif lainnya.
PELAPORAN RENCANA PENSIUN DALAM LAPORAN KEUANGAN
Dalam Laporan Keuangan
Perusahaan
melaporkan aset atau kewajiban pensiun sebagai aset atau kewajiban dalam
laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan. Jika aset atau
kewajiban pensiun debet, akan dilaporkan sebagai Aset Pensiun. Jika berada pada
saldo kredit, akan dilaporkan sebagai Kewajiban Pensiun. Klasifikasi sebagai
lancar dan tidak lancar mengikuti pedoman yang dipakai untuk mengklasifikasikan
aset atau kewajiban.
Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
Secara umum, perusahaan memperlihatkan informasi-informasi
berikut baik dalam laporan keuangan maupun dalam catatan atas laporan keuangan:
1. Deskripsi dari rencana
dan kebijakan akuntansi untuk mengakui penaksiran laba dan rugi.
Tujuan: Membantu pengguna untuk memahami sifat perencanaan
yang ada dan pendekatan yang dipaka perusahaan untuk mengakui penaksiran laba
dan rugi
2. Daftar yang
menunjukkan komponen mayoritas dari beban pensiun.
Tujuan: membantu pengguna untuk memahami bagaimana
perusahaan menentukan komponen beban pensiun dan membantu untuk meramalkan
pendapatan bersih.
3. Sebuah rekonsiliasi
yang menunjukkan bagaimana kewajiban keuntungan yang ditetapkan dan nilai wajar
dari perencanaan aset berubah dari awal hingga akhir periode.
Tujuan: Membantu pengguna untuk memahami dasar ekonomi
kewajiban dan sumber perencanaan aset.
4. Status pendanaan dari
perencanaan (perbedaan dari kewajiban keuntungan yang ditetapkan dan nilai
wajar dari perencanaan aset) dan jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam
laporan keuangan.
Tujuan: Menyajikan rekonsiliasi dari status dana perencanaan
pada jumlah yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan menenkankan perbedaan
antara status pendanaan dan persentasi laporan keuangan.
5. Pengungkapan tingkat
yang digunakan dalam mengukur jumlah keuntungan (tingkat diskon yang diharapkan
pada perencanaan aset, tingkat kompensasi)
Tujuan: Memperbolehkan pengguna untuk mengetahui asumsi yang
masuk akal dalam menentukan kewajiban pensiun dan beban pensiun.
6. Estimasi terbaik
perusahaan dari kontribusi yang diharapkan untuk membuat perencanaan di tahun
yang akan datang.
Tujuan: Membantu pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi pengaruh perencanaan pada risiko pasar dan arus kas yang
memungkinkan untuk diminta pada perusahaan. Hal ini juga membantu pengguna
untuk mengukur secara lebih baik kebijakan dari asumsi tingkat pengembalian
yang diharapkan perusahaan dalam perbandingannya pada pengembalian yang
sesungguhnya.
Contoh dari pengungkapan dana pension
Komponen dari beban pension :
IASB mengklasifikasikannya menjadi :
1. Biaya jasa
2. Biaya bunga
3. Pengembalian yang
diharapkan dari asset
4. Laba dan rugi
5. Biaya jasa masa lalu
Tujuan dari pengungkapan in adalah untuk menjelaskan kepada
pembaca secara lebih canggih bagaimana perusahaan menentukan beban pensiun.
Memberikan informasi mengenai komponen dari dana pension ini juga harus berguna
dalam memprediksi biaya pensiun masa depan.
Rekonsiliasi dan rencana dari program pendanaan
Mempunyai rekonsiliasi perubahan dalam asset dan hutang dari
awal tahun sampai akhir tahun, pembaca laporan keuangan akan lebih mengerti
pokok ekonomi dari sebuah program.
Menurut IASB, sebuah perusahaan harus merekonsiliasi asset,
hutang, biaya jasa masa lalu yang belum diakui, dan untung atau rugi yang belum
diakui. Penundaan pengakuan dari beberapa elemen pension mungkin mengecualikan
informasi yang sangat penting mengenai program pension dari laporan keuangan.
MASALAH KHUSUS
Manfaat pasca pension lainnya
Manfaatnya termasuk asuransi jiwa diluar status pension;
kesehatan, gigi, dan mata, jasa hukum dan pajak, dan sebagainya
Hal ini bukan merupakan suatu pendanaan yang wajib sekali
untuk didanai. Karena biasanya hal ini jarang untuk didanai. Dibutuhkannya pun
jarang, tidak setiap bulan.
Dua alasan mengapa mengukur pembayaran manfaat healthcare di
masa depan lebih sulit daripada program pension yaitu banyak program pasca
pensiun tidak menetapkan batas pada manfaat kesehatan serta tingkatan dari
penggunaan manfaat healthcare dan biaya healthcare susah untuk di prediksi.
Pembatasan dan penyelesaian
Situasi pembatasan terjadi jika perusahaan berkomitmen untuk
secara substansial mengurangi jumlah karyawan dalam rencana atau secara
substansial mengurangi manfaat dari program yang ada. penyelesaian terjadi
ketika perusahaan menyertakan ke dalam transaksi untuk menghilangkan semua
obligasi berkepanjangan secara sebagian atau semua manfaat yang disediakan, di
bawah program imbalan pasti.
Kesimpulan dari pengamatan
Hampir tidak ada hari berlalu tanpa media keuangan
menganalisis secara mendalam beberapa isu yang terkait dengan program pensiun
di seluruh dunia. ini tidak mengherankan, karena dana pensiun sekarang memegang
triliunan dollars, poundsterlings, euros, dan yen dalam aset. seperti yang kamu
lihat, masalah akuntansi yang berhubungan dengan program pensiun adalah sesuatu
yang kompleks. perubahan terbaru ke IFRS telah mengklarifikasi banyak isu dan
harus membantu pengguna memahami implikasi keuangan dari program pensiun
perusahaan pada posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar